Di Buleleng, Realisasi Program PEN-ICRG Capai 92 Persen

  • 07 Januari 2021
  • 19:10 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1729 Pengunjung
Suaradewata

Buleleng,suaradewata.com - Hingga kini realisasi pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional-Indonesia Coral Reef Garden (PEN-ICRG) di Buleleng, telah mencapai 92 persen. Hal ini terungkap saat Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini  mengikuti rapat koordinasi monitoring dan evaluasi program PEN-ICRG secara daring.

Untuk diketahui, PEN-ICRG adalah program dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI serta Pemprov Bali.

Rousmini mengatakan, sejak awal digulirkan, Pemkab Buleleng sangat antusias menyambut program ini. Apalagi Buleleng terpilih menjadi satu dari sekian Kabupaten di Bali untuk menjalankan program ini. "Realisasi cukup tinggi dan melebihi target awal ditetapkan. Selain itu, kesempatan ini juga telah banyak menyerap tenaga kerja," ujar Rousmini.

Menurut Rousmini, restorasi terumbu karang ini adalah bagian dari pemulihan ekonomi nasional dalam kondisi pandemi Covid-19. "Pemkab Buleleng telah berhasil menyerap anggaran mencapai Rp14 miliar lebih dari total dana dikucurkan sebesar Rp15 miliar lebih," ungkap Rousmini.

Program ini memberi kesempatan bekerja untuk masyarakat di pesisir pantai dan juga yang terkena dampak pandemi Covid-19 Selain itu, program ini akan memberikan dampak positif terhadap ekosistem terumbu karang di Buleleng sebagai tujuan wisata laut dan menyerap tenaga kerja.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, Gede Melandrat menjelaskan, ICRG ini dilaksanakan di enam desa dan tujuh titik selesai dilaksanakan per 7 Desember 2020 lalu. Hanya saja, sesuai arahan pusat, untuk tahap pemeliharaan dapat dilasanakan hingga pada akhir bulan Januari 2021 ini.

Restorasi terumbu karang yang dilaksanakan di Buleleng awalnya direncanakan seluas 4 hektare di laut. Tapi, Buleleng dapat mencapai 7,4 hektar. Secara keseluruhan untuk Buleleng tidak ada masalah dan telah selesai dilaksanakan dengan persentase fisik mencapai hingga 100 persen dengan realisasi keuangan sebesar 92 persen.

"Ini adalah capaian luar biasa karena dari anggaran Rp15 miliar lebih tersebut kami hanya mampu menyerap Rp14 miliar lebih. Tidak mengurangi fisik yang dilaksanakan baik dari struktur maupun juga dari klaster," jelas Melandrat.

Struktur-struktur yang dihasilkan baik berupa patung dan lainnya kedepannya akan dijadikan sebuah destinasi wisata baru. Terlebih lagi, Buleleng juga pernah melakukan pemulihan alam bawah laut di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak dengan biorock. "Dari puluhan instalasi dibangun di Indonesia, biorock di Teluk Pemuteran menjadi proyek paling berhasil," tandas Melandrat. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER