Sempat Hilang Beberapa Hari, Seorang WNA Asal Argentina Ditemukan Tewas Mengambang

  • 17 November 2020
  • 18:40 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1647 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Sempat dikabarkan hilang selama beberapa hari, Seorang warga negara asing (WNA) asal Argentina, Pablo Augusto (38), pada Selasa (17/11/2020) ditemukan tewas mengambang di air terjun Canging di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Sebelum dikabarkan hilang dan ditemukan tewas, korban awalnya sedang berlibur dengan berkemah bersama keluarga dan kerabatnya, pada Sabtu (14/11/2020) di sekitar air terjun tersebut. Kemudian pada Minggu (15/11/2020) saat akan pulang, Pablo sudah tidak ada di lokasi.

Pencarian pun dilakukan oleh pihak keluarganya disekitar lokasi tempat mereka berkemah, namun tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya, keluarganya melaporkan hilangnya Pablo ke pihak pengelola air terjun, yang dilanjutkan kembali dengam pencarian oleh Kelompok Darwis, Perbekel Desa, serta aparat desa dan masyarakat desa setempat, dibantu polisi.

Hingga Senin (16/11/2020), Pablo tidak ditemukan. Sehingga, polisi meminta bantuan petugas Pos SAR Buleleng. Pencarian akhirnya mulai membuahkan hasil, pada Selasa (17/11/2020) sekitar pukul 12.40 wita, Pablo berhasil ditemukan. Hanya saja, Pablo ditemukansudah dalam kondisi tewas mengambang di aliran sungai sekitar air terjun itu.

Jenasah kini telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Buleleng. "Korban ditemukan  sudah tidak bernyawa, Jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Buleleng memakai mobil ambulance PMI," ungkap Kordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng, Dudi Librana Marjaya

Sementara Kanit Reskrim Polsek Sukasada, Iptu Dewa Sudiasa menegaskan, selain melibatkan tim Sar Buleleng, pencarian dilakukan juga dengan menerjunkan satu anjing pelacak disekitar korban dikabarkan menghilang. Namun ketika ditemukan, Pablo sudah dalam kondisi meninggal dunia mengambang di air.

"Kami belum mengetahui pasti, apa penyebab korban tewas. Jenazah sudah dibawa ke RSUD Buleleng. Rencana, mau dilakukan autopsi, tapi masih menunggu persetujuan keluarga korban," ujar Sudiasa.

Menurut informasi diperoleh dari keluarganya, Pablo memang memiliki riwayat depresi. Selama ini, Pablo tinggal di wilayah Ubud, Gianyar selama 9 tahun bersama keluarganya. Bahkan sebelumnya, Pablo pernah hilang di Tabanan, namun beberapa hari kemudian kembali pulang dengan sendiri.

"Sementara informasi dari keluarga korban mengalami depresi. Saat camping, pengawasan keluarga memang minim, sehingga korban kembali menghilang, dan akhirnya ditemukan meninggal," tandas Sudiasa. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER