Dipilih, Buleleng Menjadi Tempat Restorasi Taman Terumbu Karang Nasional

  • 12 Oktober 2020
  • 17:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1484 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin, pada Senin (12/10/2020) meninjau langsung lokasi Restorasi terumbu karang di Kabupaten Buleleng. Kunjungan ini menyusul, Buleleng masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG).

Program ini dicetuskan langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Pemprov Bali. Terpilihnya Buleleng, karena Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali, sehingga ada kelebihan dalam restorasi terumbu karang.

Selain Buleleng, terpilih bersama 4 daerah lainnya di provinsi Bali yakni Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, dan Pantai Serangan. Program ini sebagai upaya pemulihan ekonomi warga yang terdampak pandemi, khusus pariwisata bahari.

"Mulai dari pemandu wisata, pemilik kios, dan hotel beserta pegawainya yang di-PHK menjadi target kami," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin, usai pertemuan.

Safri Burhanuddin mengatakan, Buleleng sudah terkenal dengan konservasi terumbu karangnya. Sehingga, mudah menjalankan program ini di Buleleng. "Dengan ini diharapkan ini akan berkembang, terumbu karang lebih banyak. Tentu saja daerah yang menjadi tempat konservasi harus diawasi. Jangan sampai dirusak oleh masyarakat," ujar Safri.

Untuk menciptakan konservasi terumbu karang yang berbeda, Safri mengaku, akan membuat terumbu karang yang unik. Masih kata Safri, program ini akan dimulai pada 17 Oktober 2020. Program ini akan melibatkan ribuan masyarakat yang terkena dampak pandemi.

"Mungkin kami akan buat terumbu karang yang berbentuk kendaraan, atau bekas alat tempur yang sudah tidak terpakai, sehingga ini menjadi icon. Dari 5 lokasi ini, melibatkan 1300 samai 1500 orang. Ada total dana sekitar Rp111 miliar dan untuk di Buleleng disiapkan Rp10 sampai Rp20 miliar rupiah," jelas Safri.

Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengakui, jika program ini memberi kesempatan bekerja untuk masyarakat di pesisir pantai dan yang terkena dampak pandemi. Selain itu, program ini memberikan dampak positif terhadap ekosistem terumbu karang di Buleleng.

"Kami juga memikirkan nelayan yang kesehariannya mencari ikan di karang, karena nanti tidak boleh lagi ada aktifitas tersebut, kami meminta pihak kementerian untuk membuatkan rumpon ikan untuk nelayan," tandas Suradnyana. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER