Tiga Bulan Berjalan, Buah Lokal Buleleng Terserap Hingga 2 Ton

  • 29 September 2020
  • 19:05 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1588 Pengunjung
Made Sumiarta

Buleleng,suaradewata.com - Sejak mulai dilaunching program 'Peken Protani' oleh Dinas Pertanian (Distan) Buleleng bulan Juli lalu, jumlah buah lokal Buleleng yang terserap sampai dengan bulan September ini mencapai hingga 2 ton. Melalui dukungan sebanyak 40 SKPD di lingkup Pemkab Buleleng, tercatat sebanyak 90 produk buah segar dan olahan berhasil terserap oleh para ASN.

Jumlah ini kemungkinan besar masih terus akan bertambah seiring dengan tingkat permintaan konsumen atau masyarakat yang sangat tinggi. Hal ini disampaikan langsung Kepala Distan Buleleng, Made Sumiarta.

Dikatakan Sumiarta, pemasok produk-produk ini seluruhnya berasal dari binaan-binaan petani Distan yang tersebar di seluruh kecamatan di Buleleng. "Ada pula kelompok petani binaan, dan para pelaku usaha yang terdiri dari gapoktan," kata Sumiarta.

Untuk itu, Distan selalu berupaya memfasilitasi kelompok binaan tersebut khususnya bagi binaan yang belum bisa memasarkan hasil produk-produknya. Selain buah lokal Buleleng, sampai saat ini juga sudah terserap sebanyak 60 Kg sayur-sayuran hasil panen dari para petani lokal Buleleng.

"Produk-produk ini mayoritas pembelinya adalah para ASN di Lingkup Pemkab Buleleng, yang mana ini merupakan sebagai upaya membantu petani lokal Buleleng yang mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya dimasa pandemi Covid-19 ini," jelas Sumiarta.

Buah yang diserap dari petani lokal tersebut diharapkan bisa digunakan untuk konsumsi di tingkat keluarga, maupun digunakan untuk keperluan banten. Pemanfaatan buah impor, dianggap kurang selaras. Sebab, pada upacara hari keagamaan, diutamakan buah-buah lokal.

Tingginya permintaan terhadap buah lokal ini, lazimnya terjadi saat menjelang hari raya. rata-rata sangat menggemari jeruk lokal Buleleng, ada pisang, jambu kristal dan buah lokal lainnya yang sesuai dengan waktu panen. Dan ini dinilai sangat membantu para petani lokal untuk memasarkan produknya.

Sehingga, seluruh petani sangat antusias dan kedepannya melalui program ini diharapkan juga mampu menyasar masyarakat umum melalui kerjasama dengan Dinas Disdagperinkop dan UKM Buleleng. "Minimal produk dari para petani dapat dipasarkan dan terus bisa berjalan ditengah pandemi Covid-19 ini," tandas Sumiarta. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER