Jaga Taksu Bali, Gubernur Koster Komit Perkokoh Adat, Budaya dan Kearifan Lokal Bali

  • 02 September 2020
  • 21:40 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 1527 Pengunjung
istimewa

Karangasem,suaradewata.com - Gubernur Bali, Wayan Koster kembali menegaskan komitmen untuk memperkuat dan memperkokoh adat istiadat, budaya serta kearifan lokal Bali.

"Mari kita tetap jalankan ajaran leluhur pendahulu kita, laksanakan piodalan dengan baik sebagai 'cihna' persembahan kepada Ratu Bhatara," kata Gubernur Koster saat menghadiri Karya Ngaturang Pekelem Penegteg Gumi Pura Luhur Gunung Agung yang dirangkaikan dengan Aci Purnamaning Ketiga Odalan di Pura Sad Khayangan Desa Pura Pasar Agung Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Rabu (2/9) siang.

Diutarakan Gubernur Koster, Bali yang kecil secara wilayah punya aura sakral dan metaksu dengan sisi spiritual kuat yang membuatnya dicintai masyarakat luar. "Hasilnya, kehidupan di Bali selalu tenteram, perekonomian baik dan mampu mensejahterakan masyarakat. Hal ini harus kita jaga bersama karena itu yang membedakan kita dari daerah lain," ujar Gubernur Koster sembari mengingatkan bahwa Bali memiliki kekayaan budaya yang unik, bukan gas, batubara atau minyak bumi. Itu warisan leluhur yang sudah luar biasa.

Mengingat itu, lanjut dia, warisan leluluh harus senantiasa dijaga dari nilai-nilai budaya luar yang merusak. "Ini (warisan, Red) sekarang saya proteksi. Saya harus jaga dan bentengi. Kalau sampai rusak, maka kita di Bali akan berbahaya. Bisa dikutuk leluhur dan Ida Bhatara kita," kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dengan nada tegas dihadapan mantan Bupati Karangasem Wayan Geredeg, Wakil Bupati Karangasem, Wayan Artha Dipa serta Ketua DPRD Karangasem, Gede Dana.

Gubernur pula mengatakan, untuk menjaga taksunya alam Bali menjadi perhatian besar, hal itu terlihat lewat 40 peraturan yang disusun dalam 2 tahun di awal kepemimpinannya. "Perda dan Pergub yang telah diterbitkan akan menjadi dasar pembangunan di Bali. Perkuat adat istiadat dan kearifan lokal melalui penguatan desa adat," ujarnya seraya mencotohkan saya merancang perlindungan kawasan suci Besakih. Ditata agar rapi dan indah dengan nilai pembangunan total Rp 900 miliar rupiah. Besakih itu hanya ada satu di dunia, leluhur kita sudah  merancang dengan luar biasa. Kita sekarang sebagai penerus harus bisa merawat.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER