Pelaku UMKM di Desa Sibang Kaja Dapat Pelatihan Pembuatan Handsanitizer

  • 03 Agustus 2020
  • 18:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1714 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Disperindag Provinsi Bali menggelar pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada pelaku UMKM di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal di Kantor Desa Sibang Kaja, Senin, (03/08/2020). Pelatihan tersebut berlangsung secara virtual zoom yang diikuti puluhan pelaku UMKM di Desa Sibang Kaja. 

Kasi Industri dan Aneka Kerajinan Disperindag Provinsi Bali, Ida Ayu Made Tantri Ardani mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang dikonsentrasi untuk penanggulangan Covid-19, salah satunya pembuatan masker dan hand sanitizer. Untuk di kabupaten Badung dilaksanakan di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada pelaku UMKM karena terdampak Covid-19.  

"Jadi nantinya para pelaku UMKM bisa menambah ilmunya untuk membuat hand sanitizer karena salah satu protokol kesehatan kita adalah menggunakan masker dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, paling ndak kebutuhan hand sanitizer dapat dipenuhi oleh UMKM UMKM yang ada di Badung," kata Ida Ayu Tantri Ardani, Senin, (03/08/2020). 

Dengan mendapatkan ilmu pengetahuan pada hari ini, sehingga diharapkan para pelaku UMKM dapat membuat hand sanitizer sendiri dengan mandiri. Selanjutnya akan ada pendampingan sampai mendapatkan ijin  UMK. 

"Berharap dari pelatihan hari ini bisa membuat hand sanitizer mandiri dan sampai mendapatkan ijin UMK, setelah itu bisa menjual hasil buatan hand sanitizer itu sendiri," ujarnya.

Pelatihan tersebut di Kantor Desa Sibang Kaja dilaksanakan secara virtual zoom yang dihadiri oleh perwakilan pelaku UMKM di Desa Sibang Kaja. Sedangkan untuk pelaku UMKM yang lainnya mengikuti pelatihan tersebut di rumah masing-masing. Kata ia, pembuatan hand sanitizer bisa dibuat mandiri dengan bahan herbal. Seperti tanaman dari lidah buaya dicampur dengan alkohol yang terbuat dari arak Bali.

"Jadi hari ini pembukaannya, besok langsung praktek dan Jumat penutupannya, maka hari ini kita melatih dulu dengan memberikan materi yang dibawakan oleh narasumber itu sendiri," pungkasnya. 

Sementara, Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa menerangkan bahwa pelatihan ini sangat tepat dikaitkan dengan situasi masyarakat saat ini, dimana kebutuhan hand sanitizer merupakan kebutuhan mutlak dari turunan protokol kesehatan. Kata ia, sangat baik apabila kita memproduksi di desa sendiri, karena satu sisi dapat menambah wawasan dan kemampuan masyarakat, kedua membuka peluang kerja dan ketiga membudayakan pola hidup sehat.

"Jadi kita bisa memproduksi, menggunakan, menjual, sehingga pendapatan masyarakat disaat pandemi ini bisa meningkat, dan pelatihan seperti ini perlu digali diwilayah kami karena di wilayah Kecamatan Abiansemal memiliki berbagai potensi yang perlu diolah, apalagi wilayah kami cocok ditanam tanaman herbal yang bisa diolah menjadi suatu usaha kerakyatan," terang Mas Arimbawa.

Terkait arak Bali yang merupakan salah satu komponen campuran dalam pembuatan hand sanitizer, kata ia, sekiranya dari sisi araknya yang merupakan bahan utama dan pelengkap untuk hand sanitizer untuk dapat memperdayakan pedagang arak dalam menyediakan bahan pembuatan hand sanitizer itu sendiri. Sehingga kesan arak selama ini yang negatif itu bisa digeser ke arah Positif serta berguna untuk kesehatan dan bukan mengganggu kesehatan. 

"Maka dari itu lewat pertemuan tadi kami minta kepada Dinas Perindustrian untuk kembali menggali potensi kami yang bisa diberdayakan, mengubah dari hal negatif menjadi hal yang positif termasuk pemanfaatan arak sebagai sarana kesehatan, salah satunya sebagai penyedia bahan rangkaian ramuan hand sanitizer yang dipadukan dengan tanaman herbal," bebernya.ang/utm


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER