Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital Diresmikan

  • 22 Juli 2020
  • 20:55 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1629 Pengunjung
suaradewata

Jembrana,suaradewata.com - Seiring  dimulainya new normal, berbagai upaya peningkatan usaha di sektor wisata terus digenjot. Salah satunya dengan dilaunchingnya Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana berbasis Digital di Aula Kantor Desa setempat. Rabu (22/7). 

Desa Blimbingsari merupakan salah satu desa wisata budaya yang telah dikenal luas serta memiliki keunikan dengan ikon khasnya Gereja PNIEL. Pasalnya, desa yang mayoritas penduduknya beragama kristen protestan dengan Gereja PNIEL dilengkapi arsitektur sangat unik dan kental dengan unsur budaya Bali. Namun, praktis saat pandemi Covid-19 melanda, salah satu dari puluhan destinasi wisata yang ada di Jembrana ini nyaris luput dari kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Dalam peresmian Desa Blimbingsari berbasis Digital, dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha. Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita ini juga dihadiri anggota Komisi XI DPR RI, I. Gusti Agung Rai Wirajaya, ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutarmi,  Dirut BPD Bali, I Nyoman Sudarma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Propinsi Bali, Trisno Nugroho serta para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana. 

Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi kreatif. “Sejak tahun 2018 sampai 2019 kunjungan wisatawan di kabupaten Jembrana terdapat trand peningkatan kunjungan wisatawan dengan rata-rata 24,9 persen atau sebanyak 990.355 kunjungan. Namun, sejak bulan Maret tahun 2020 mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Bupati Artha mengatakan, di Jembrana ada 10 desa usaha pariwisata dengan 8 diantaranya dinyatakan memenuhi kreteria dan ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Baru Bidang Pariwisata.  “Saya berharap dengan adanya sertifikasi ini mampu meningkatkan kembali geliat pariwisata di Jembrana,” jelasnya.

Sementara Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan dalam tatanan kehidupan baru, ada tiga hal yang patut diperhatikan yakni kebersihan, kesehatan dan keamanan. “Saat ini kita harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan tatanan kehidupan baru. Maka yang perlu di perhatikan adalan tetap menjaga kebersihan, kesehatan dan keamanan,” kaanya . 

Terkait dengan Q RIS, Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati  mengatakan, sistem pembayaran yang memudahkan masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Sistem ini juga dinilainya cocok dan aman agar terhindar dari penularan Virus Corona (Covid-19). Pasalnya, saat bertransaksi dengan Qris masyarakat akan  lebih aman terhindar kontak langsung karena berupa sistem pembayaran nontunai. ”Kami harapkan di tempat-tempat wisata terutama di desa wisata Blimbingsari yang diresmikan menjadi desa wisata berbasis QRI, para wisatawan saat bertransaksi akan aman bahkan terhindar dari penularan virus Covid-19. Bahkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan utamanya penipuan dan sebagainya,” pungkasnya. adv/dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER