Kabar Duka dari Buleleng, Satu Orang Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

  • 19 Juli 2020
  • 18:40 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1645 Pengunjung
Istimewa

Buleleng,suaradewata.com - Kabar duka datang dari Buleleng, yakni satu orang pasien positif Covid-19, pada Minggu (19/7/2020) pagi dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang meninggal ini adalah PDP 140 asal Kecamatan Sukasada. Peristiwa pasien positif yang meninggal ini merupakan pertama kali terjadi di Buleleng  dalam penanganan kasus positif Covid-19.

PDP 140 asal Kecamatan Sukasada yang meninggal dunia ini adalah laki-laki yang berusia 30 tahun yang merupakan pekerja swasta. Pasien ini meninggalkan dua orang anak. Sebelumnya, PDP 140 ini dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala demam, batuk, serta sesak nafas dan menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas sejak 17 Juli 2020 lalu.

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, PDP 140 sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta sejak 6 Juli lalu dan sempat dipindah ke RS Swasta lainnya untuk dirawat. Lantaran kondisi gejalanya mirip Covid-19, pasien ini dirujuk ke RSUD Buleleng dan dari hasil rapid test dinyatakan reaktif.

Bahkan dari hasil pemeriksaan, pasien ini mengalami masa paru di dalamnya. Dan ini yang menjadi salah satu penyakit penyerta dari pasien tersebut. "Hasil swab dua kali dinyatakan positif. Kami terus melakukan tracing terhadap PDP 140," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.

Untuk proses penanganan, jenazah PDP 140 kini dimakamkan di setra desa setempat dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. "Seluruh prosesi pemakaman mengikuti keinginan pihak keluarga, apakah itu dikubur atau dikremasi. Terpenting, penanganannya wajib mengikuti protokol Covid-19," ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Dari laporan yang masuk, PDP 140 yang meninggal ini tidak memiliko riwayat perjalanan keluar daerah maupun kontak erat dengan pasien terkonfirmasi. Atas hal itu, maka tim survailance mengalami sedikit kesulitan melakukan tarcing. Tim juga belum bisa meminta penjelasan secara rinci, karena dari pihak keluarga PDP 140 masih sedang berduka.

"Kami terus bergerak melakukan tracing dengan tidak membedakan apakah kasusnya berakhir sembuh atau bahkan meninggal. Sepanjang masih ada informasi, akan tetap berjalan. Tracing tidak hanya di lingkup keluarga tapi juga di tempat kerja," tandas Suyasa.

Kasus meninggal akibat Covid-19 ini pertama kali terjadi di Buleleng. Untuk itu seluruh masyarakat Buleleng siminta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, kasus meninggal akibat Covid-19 tidak terjadi di Buleleng. Selain kabar duka, juga ada kabar baik yakni dua pasien positif kini dinyatakan sembuh.

Mereka yang dinyatakan sembuh adalah PDP 51 dan PDP 137. Untuk PDP 51 adalah staf Kantor Camat Seririt dan sempat dirujuk ke Denpasar dengan menjalani perawatan selama 67 hari dan sebanyak 17 kali test swab. Lalu pasien yang sembuh lainnya adalah PDP 137 asal Kecamatan Kubutambahan. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER