PNB: Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Kehandalan Listrik Bali

  • 15 Juli 2020
  • 13:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1866 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - PLN Unit Induk Distribusi Bali telah membangun infrastruktur dan suprastruktur system pembangkitan, transmisi, dan distribusi yang lengkap untuk menunjang green energi dan kehandalan, namun PLN tidak bisa bekerja sendiri, kontribusi stake holder dalam hal ini mahasiswa, akademisi dan masyarakat sangatlah penting dalam ketercapaian kehandalan system kelistrikan Bali yang green, demikian terungkap dalam kuliah tamu yang dilaksanakan oleh jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali(15/07/2020).

Kuliah Tamu ini dibuka oleh Ir. I Wayan Arya, M.T. Wakil Direktur IV bidang Kerja sama Politeknik Negeri Bali. Dalam sambutan pembukaannya  Wadir IV menyampaikan penting sekali kuliah tamu ini, untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan para dosen, terhadap peramasalah-permasalahan yang berkembang di lapanga. Dengan adanya kuliah tamu ini meningkatkan peran dunia industry kepada dunia Pendidikan.

Dalam kuliah tamu yang dipandu oleh Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si., menghadirkan dosen tamu Ir. Adi Priyanto, M.M., M.T. sebagai General Manager PT. PLN UID Bali. Dalam kuliah tamu melalui daring dan berjalan hangat tersebut, Pak Adi menjelaskan Bali telah memanfaatkan 53,78% energi green. yang terdiei atas PLTG, Kabel laut,  PLTS, PLTMH). Semua pembangkit dioperasikan dengan system interkoneksi, yang dilengkapi dengan system pengaman yang memadai, baik dari segi peralatan maupun dari segi system dan sumber daya manusia.

Semua infrastruktur dan suprastruktur tersebut akan dapat berfungsi dengan baik, apabila mendapat dukungan dari stake holder, baik itu  mahasiswa, akademisi dan masyarakat. PLN telah memasang perisai binatang, dan tekep isolator untuk meningkatkan kehandalan system distribusi dan melindungi dari kemungkinan binatang mati kesetrum listrik. Hal ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran yang ada dan kedepannya akan terus ditingkatkan, sebagai komitmen untuk meningkatkan kehandalan dan keramahan system ketenagalistrikan terhadap lingkungan dalam mewujudkan green tourism. Ketika program ini belum tuntas dan tidak didukung oleh masyarakat yang bermain layangan, akan mengganggu kehandalan system kelistrikan, dan mengganggu produktifitas masyarakat. Dalam tahun 2020 ini saja PLN UID Bali telah mengalami gangguan padam sebanyak 97 kali, karena gangguan layang-layang. Gangguan ini meningkat tajam dibanding tahun 2019  yang hanya mencapai 59 kali padam karena layang-layang. Masyarakat mesti menghindari bermain layang-layang dekat dengan jaringan PLN.

Pemanfaatan energi baru dan terbarukan masih terbuka lebar di Bali, dan perlu dilakukan penelitian-penelitian lebih lanjut. Potensi energi baru dan terbarukan di Bali meliputi : arus laut, mikro hydro, panas bumi, tenaga surya, dan tenaga angin. Pembangkit listrik sampah juga memiliki peluang dibangun dan dibutuhkan penelitian-penelitian menuju kelayakan pembangkitan. Kuliah Tamu ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa PNB serta masyarakat umum yang  mengikutinya melalui tayangan langsung di youtube. Kuliah tamu ini ditutup oleh Ketua Jurusan Teknik Elektro Ir. I Wayan Raka Ardana, MT, yang menyatakan bahwa materi-materi yang disampaikan sangat relevan dengan pusat unggulan teknologi green tourism yang dikembangkan oleh Politeknik Negeri Bali. rls/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER