Seorang Janda Tewas Bersimbah Darah di Tokonya, Sejumlah Barang Korban Hilang

  • 14 Juli 2020
  • 18:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1515 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Warga Desa Depaha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, dibuat geger dengan tewasnya seorang janda yang bernama Putu Sekar (50) di sebuah toko miliknya yang ada di Dusun Dauh Pura, Desa Depaha, pada Senin (13/7/2020) sekitar pukul 16.00 wita. Dugaan sementara, korban tewas diduga usai dirampok, karena sebagian barang milik korban hilang.

Korban yang adalah seorang janda yang ditinggal meninggal suaminya sekitar 4 bulan lalu, pertama kali ditemukan tewas tergeletak dengan bersimbah darah oleh kakanya bernama Desak Made Liarmi, ketika hendak membeli dedak di toko sembako milik korban. Saksi Liarmi yang kaget melihat adiknya tewas, langsung memberitahu tetangga sekitar dan aparat desa.

"Saya kaget. Saya sering nginap di rumahnya, sejak suaminya meninggal empat bulan lalu, setiap malam saya nginep disana. Tidak ada firasat, semua biasa-biasa saja. Adik saya juga tidak pernah merasa punya musuh. Semoga pelaku segera ditangkap," kata Liarmi.

Jajaran Polsek Sukasada yang menerima informasi, langsung datang ke lokasi melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka pada bagian kepala belakang, luka pada pelipis kiri dan pelipis kanan, serta luka pada dahi. Bahkan diketahui juga, barang-barang milik korban seperti tas dan dompet serta kalung raib.

Perbekel Desa Depeha, Made Semaraguna mengatakan, selama ini korban tinggal seorang diri pasca suaminya meninggal dunia sekitar 4 bulan lalu. Semagaraguna mengaku terkejut dengan ada peristiwa ini, karena sebelumnya di desanya sangat aman. "Korban tidak memiliki anak dari hasil perkawinan dengan almarhum. Jadi dia hanya punya anak tiri namun tinggal di Sulawesi. Selama ini korban tidak ada masalah dengan warga lain," ujar Semaraguna.

Dikonfirmasi seizin Kapolres Buleleng, Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada mengatakan, sekarang kasus ini masih dalam penyelidikan. Diakuinya, beberapa barang-barang milik korban memang hilang. Tapi Mustiada kembali menegaskan, jika kasus ini bukanlah perampokan melainkan lebih mengarah pada aksi pencurian dengan kekerasan.

"Sudah ada dua orang saksi yakni kakak korban Desak Made Liarmi dan juga adik korban Dewa Made Suweca kami mintai keterangan. Saat ini pelakunya masih dalam penyelidikan polisi. Kami masih mencari sejumlah barang bukti untuk mengungkap kejadian ini dan sudah menggali keterangan dari saksi di lapangan," ungkap Mustiada.

Jenazah korban sudah berada di ruang jenazah RSUD Buleleng dan dilakukan autopsi pada Selasa (14/7/2020) dini hari. Hanya saja, hasil autopsi belum diterima. Terkait barang-barang yang hilang, Mustiada menjelaskan, dari keterangan kakak korban, hanya tas gandek dan kalung beserta liontin yang kerap dipakai korban dinyatakan hilang.

"Dengan melihat kejadian ini, kami minta masyarakat yang berjualan agar tidak sendiri, mimimal dua orang. Kalau bisa toko atau warung dilengkapi kamera CCTV, sehingga jika ada kejadian seperti ini kami dengan mudah melacak," tandas Mustiada. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER