BKKBN Bali : Ibu Hamil Rentan Terpapar Covid-19

  • 07 Juli 2020
  • 18:10 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1483 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com - Saat ini jumlah pasangan subur yang ada di Bali terbilang sangat tinggi, terlebih beberapa bulan sebelumnya banyak pasangan yang melakukan perkawinan. Informasi ini resmi disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus Proklamasi dihadapan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster saat berkesempatan menjadi narasumber dalam Dialog Khusus Peran Serta PKK dalam Menunda Kehamilan bagi pasangan usia subur di masa pandemi Covid-19 yang diselenggarakan Studio Pro-1 RRI Denpasar, Senin (6/7) siang.

Kata Agus Proklamasi bahwa sekitar 400 ribu pasangan baru yang ada di Bali, dan sebanyak 18.400 yang mengalami kehamilan, merupakan angka yang sangat tinggi terlebih saat diberlakukannya WFH (work from home). Saat itu, terjadi peningkatan kehamilan sangat tinggi. "Saya khawatir dengan angka ini pada bulan September - Desember akan terjadi baby boom atau peningkatan jumlah kelahiran bayi," tuturnya.

"Atas kondisi ini, saya perlu sampaikan bahwa terdapat beberapa resiko yang akan dialami ibu hamil di masa pandemi ini. Seperti, melakukan kontrol ke Puskesmas, bidan ataupun rumah sakit akan lebih sulit, karena penerapan protokol kesehatan. Selain itu, pada saat kontrol akan ada pelayanan kesehatan yang meminta surat keterangan rapid test, di mana untuk mencari surat keterangan itu akan diperlukan biaya tambahan," ujarnya seraya mengatakan yang lebih penting dan perlu kita waspadai bersama bahwa ibu hamil lebih rentan terpapar virus Covid-19, karena imunitas tubuh ibu hamil cenderung lebih lemah. Apabila ibu hamil terpapar Covid-19, maka dampaknya akan juga dirasakan oleh calon bayi. Untuk itu, kami meminta agar bagi pasangan usia subur yang belum hamil untuk menunda kehamilan agar tidak berisiko.

Disisi lain, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus Proklamasi berharap usaha BKKBN yang menggandeng TP PKK Provinsi Bali dalam melakukan sosialisasi ini dapat diterima oleh masyarakat dan dapat dimengerti dengan seksama. “Sekali lagi kami tidak melarang, tapi kami mengimbau agar pasangan muda hendaknya menunda kehamilan di masa pandemi ini dengan mempertimbangkan berbagai resiko yang ada. Setelah pandemi berakhir silahkan untuk melanjutkan program kehamilannya, ini semua demi kesehatan kita bersama khususnya untuk ibu hamil dan calon anaknya kelak," katanya.

Mendengar informasi itu, Ny Putri Koster meminta agar petugas medis yang ada di lapangan selain tetap fokus dalam menangani pasien Covid-19, juga agar tetap memperhatikan para ibu hamil, sehingga para ibu hamil mendapatkan pelayanan yang terbaik dan aman dalam melahirkan.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER