Gugus Tugas Jembrana Salurkan Bantuan Logistik Warga Karantina Parsial di Banjar Munduk Kaliakah

  • 04 Juli 2020
  • 20:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1493 Pengunjung
suaradewata

Jembrana,suaradewata.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana menyalurkan bantuan logistik bagi warga peserta karantina parsial di banjar munduk desa kaliakah Kecamatan Negara, sabtu (4/7).

Bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari, menyusul kebijakan gugus tugas mengisolasi banjar  selama  14 hari kedepan.

Bantuan yang diserahkan ketua gugus tugas Jembrana sekaligus Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok  berupa makanan dan perlengkapan  dasar yang dibutuhkan sehari-hari. Meliputi beras , mie instan, minyak goreng, gula pasir serta telur ayam.

Selain logistik untuk warga karantina, juga diserahkan alat APD bagi jajaran perangkat desa dan adat yang akan bertugas menyalurkan berbagai bantuan kepada warga selama karantina banjar berlangsung.

Kepala Dinas Sosial Jembrana , dr I Made Dwipayana mengatakan sebanyak 292 KK serta 990  jiwa warga asal Banjar Munduk akan diberikan bantuan. Sumbernya dari Belanja Tak Terduga APBD Perubahan Jembrana tahun 2020.

Dijelaskannya, bantuan yang di berikan disesuaikan dengan jumlah jiwa dalam 1 KK. Jadi nilai bantuan berbeda- beda jumlahnya.

" Contohnya untuk beras kita salurkan  per orang mendapat 5 kg beras selama 14 hari. Jika dalam 1 KK itu terdapat 2 orang akan mendapatkan beras 10 kg. Sedangkan khusus telur , karena sifatnya tidak tahan lama , kita salurkan bertahao , tidak sekaligus," terang Dwipayana.

Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha berharap seluruh warga peserta karantina disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa karantina berlangsung. Ia berharap seluruh tahapan karantina bisa diselesaikan dengan baik, guna memutus penyebaran virus di Kaliakah khususnya di Banjar Munduk sendiri.

" Kita semua berharap seluruh tahapan karantina dapat terselesaikan dengan baik dan dijalankan penuh disiplin. Bantuan logistik ini, selain membantu memenuhi kebutuhan dasar warga, juga agar mereka fokus menyelesaikan masa karantinanya sesuai protokol kesehatan. Jadi saya juga sudah perintahkan jajaran aparat didesa,adat disokong TNI/ Polri untuk melakukan pengawasan," kata Artha.

Untuk itu, agar pelaksanaan karantina nanti tidak sia-sia , Artha meminta kesadaran warga untuk mematuhi seluruh tahapan karantina serta protokol yang ditetapkan.

" Kita semua tentu tidak berharap hal ini sampai terjadi , karena dengan memilih opsi karantina berarti ada sejumlah pembatasan. Baik itu aktivitas ekonomi, sosial , adat serta sektor produktif lainnya . Namun  ini semua kita upayakan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus sekaligus melindungi warga , tidak hanya dilingkup desa Kaliakah saja tapi warga Jembrana keseluruhan," ungkap Artha.

Ia berharap penyaluran logistik dikerjakan secara serius , didistribusikan secara merata sehingga seluruhnya tersalurkan.

" Sebaik baiknya kita bekerja pasti ada kekurangan. Karena itu, segera sampaikan apabila ada kekurangan , jangan ribut- ribut. Saatnya kita sinergi bersama ,saling membantu agar kondisi ini cepat selesai," pinta Artha.

Selain karantina banjar yang sudah berlangsung dihari kedua, warga banjar munduk juga sudah dirapid test secara massal dibagi menjadi 4 tempek.

Jubir gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr. Gustu Agung Putu Arisantha mengatakan sebanyak dari 990 warga sebanyak 238 warga belum mengikuti rapid test.

Rapid test susulan nanti direncanakan digelar pada hari senin esok diikuti warga yang belum mengikuti rapid test pada tahap pertama.

Terkait dengan update perkembangan covid-19 di Jembrana, hari ini sabtu (4/7) ,RSU Negara kembali memulangkan 3 pasien covid, dengan rincian 2 positif serta 1 PDP.

Kesembuhan itu disampaikan langsung Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok serta direktur RSU Negara dr I Gusti Bagus Ketut  Oka Parwata.

Pasien yang dipulangkan hari ini, dua orang merupakan warga PMI asal Kaliakah dan Ekasari Melaya. Sedangkan untuk  PDP merupakan seorang wanita berprofesi sebagai pedagang asal Banjar Munduk Kaliakah.

Ketiganya sembuh dari hasil swab negatif berturut turut tanggal 29 juni 2020 dan 1 juli 2020.

Dengan demikian jumlah kumulatif pasien sembuh di Jembrana sebanyak 32 orang, sedangkan total kasus positif hingga hari ini tercatat 42 kasus.dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER