Petani Dapatkan Hasil Lebih, Pemerintah Diharapkan Menyalurkan Hasil Pertanian

  • 02 Juli 2020
  • 22:15 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1744 Pengunjung
suaradewata.com

Badung, suaradewata.com - Untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada petani dan bisa mempertahankan lahan pertanian yang masih tersisa di Kabupaten Badung. Perlu adanya perhatian dari Pemerintah daerah, seperti halnya membantu menyalurkan hasil pertanian dari petani itu sendiri. Sehingga petani mendapatkan penghasilan yang lebih.

Baca : Tahun ini Lahan Pertanian di Badung Merosot 1.694 hektar Menjadi Alih Fungsi Lahan

Bahkan untuk saat ini hingga akhir bulan Juni 2020, Kabupaten Badung sendiri dengan 4 Kecamatan yang masih ada lahan pertaniannya masih tersisa 7.413,94 hektar. Dimana untuk Kecamatan Petang lahan pertanian masih ada sekitar 943,608 hektar, Kecamatan Abiansemal masih ada sekitar 2.782,43 hektar, Kecamatan Mengwi masih ada sekitar 3.133,48 hektar, Kecamatan Kuta Utara masih ada sekitar 554,425 hektar dan untuk Kecamatan Kuta dengan Kuta Selatan 0 hektar. 

Terkait hal itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa mengatakan yang jelas secara prinsip pertanian sudah disubsidi oleh Pemerintah, artinya banyak yang disubsidi sampai tanah pertanian tidak dikenai pajak. Dan terkadang situasional kedepan masyarakat dituntut oleh kebutuhan. Jika mereka bertani kenyataan riilnya di lapangan bertani itu, bukan berarti dibilang tidak bagus. Tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang bertani dibandingkan dengan pendapatan yang lain. 

"Nah, sehingga masyarakat kita pun siapa yang mau orang tuanya petani, ada gak orang bangga menjadi petani, saya bertanya balik ada gak, kamu sebagai apa? petani gak pernah bangga dia, kamu kerja dimana? Kontrak di Pemkab Badung, padahal kontrak senang dia," kata Suyasa saat dikonfirmasi Kamis, (02/07/2020). 

Sehingga sejauh mana pertanian itu artinya bisa memberikan dampak penghasilan yang lebih baik bagi pendapatan para petani. 

"Saya kira akan bisa, memang perlahan - lahan kedepan generasi muda kita harapkan dan kita memang harus atensi kasi bimbingan dan penyuluhan sejauh mana mereka bisa memberikan suatu asas manfaat petani itu bisa mendapatkan hasil yang lebih," harapnya.

Baca juga : Terkait Banyaknya Alih Fungsi Lahan di Badung, ini Kata Suyasa

Saat ditanya apakah ada regulasi akan memberikan gaji kepada petani? Suyasa menjawab bila dirinya menjadi Bupati Badung hal itu bisa terjadi, namun dirinya lebih memberikan hal yang bermanfaat bagi petani itu sendiri. Pada intinya bagaimana segala perputaran hasil pertanian dari petani itu dimediasi minimal bisa disalurkan kepada pihak ketiga oleh Pemerintah. Dalam artian Pemerintah menggaransi agar hasil pertanian itu tidak anjlok, sehingga mereka bangga mendapatkan penghasilan yang lebih dan tidak perlu digaji petani itu. Dan minimal hasil dari pertanian itu bisa memberikan dampak yang lebih baik dari kehidupan masyarakat tersebut.

"Kalau saya bupati mungkin, harapan kita tidak usah memberikan hal - hal yang membodohi atau pun meninabobokan masyarakat dengan memberikan sesuatu hal yang jangka pendek, intinya tanah pertanian sudah tidak dikenai pajak, pupuk ya kita harus subsidi, logikanya Pemerintah menyalurkan kemana atau kerjasama pihak ketiga yang membutuhkan hasil yang bagus asal sesuai dengan bibit bibit yang diharapkan oleh investasi," jawabnya. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER