Keluhkan Biaya Rapid Test Mahal, Sopir Truk Logistik Mesadu ke Dewan Buleleng

  • 22 Juni 2020
  • 18:25 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1531 Pengunjung
DPRD Buleleng menerima audensi dari perwakilan sopir logistik terkait dengan keluhan mereka yang harus membayar rapid test dengan biaya mahal ditengah penghasilan mereka yang rendah.

Buleleng, suaradewata.com - Sejumlah sopir truk yang tergabung dalam paguyuban Sopir Truk Jawa-Bali dan Suka Duka Air Telaga sopir truk logistik Buleleng, pada Senin (22/6/2020) mendatangi kantor DPRD Buleleng. Kedatangan mereka secara bergiliran untuk mesadu terkait dengan persoalan dihadapi para sopir barang yakni mahalnya biaya rapid test di tengah penghasilan mereka yang rendah.

Kedatangan mereka diterima langsung Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, didampingi wakil Ketua DPRD Buleleng, Putri Nareni, beserta anggota DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, Nyoman Gede Wandira Adi, Hj. Mulyadi Putra dan Gede Wisnaya Wisna.

Perwakilan Paguyuban Sopir Truk Jawa-Bali, Kadek Bagiarta mengatakan, saat ini penghasilan sopir paket Jawa-Bali sangat rendah ditambah mereka harus mengeluarkan biaya rapid test yang tidak sedikit. Untuk biaya rapid test saja kata dia, mulai dari Rp280 ribu hingga Rp350 ribu. Dan termahal di Buleleng sebesar Rp350 ribu.

"Kami meminta pemerintah mencarikan solusi terkait biaya rapid test yang kami anggap sangat memberatkan. Kami minta pemerintah mempertimbangkan (digratiskan) untuk sopir pengangkut logistik ke Bali, agar tidak mengurangi pendapatan kami," kata Bagiarta.

Pada saat yang sama audensi juga dilakukan oleh Suka Duka Air Telaga sopir truk logistik Buleleng. Kedatangan mereka juga untuk mengungkapkan hal yang sama, soal kebijakan Pemprov Bali terkait biaya rapid test yang mahal. Namun mereka juga menyinggung, soal keamanan dan fasilitas bongkar muat di jalan Ahmad Yani, Desa Baktiseraga, sangat kurang.

Ketua Perwakilan Suka Duka Air Telaga, Ketut Sunarta menjelaskan, keamanan di terminal bongkar muat sangatlah memperhatinkan. Bahkan fasilitas yang ada juga minim. "Kami ingin keamanan fasilitas terminal dan waktu izin bongkar masuk dalam kota, dilaksanakan sesuai kesepakatan," tegas Sunarta.

Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna mengaku, akan segera berkoordinasi dengan Bupati Buleleng dan Satgas Covid-19 Buleleng, terkait keluhan dari para sopir logistik. "Semoga ada jalan keluar, semacam kebijakan yang bisa diterima oleh semua pihak. Kami juga menjaga kesehatan seluruh masyarakat dan memikirkan keluhan para sopir truk karena adanya tambahan biaya yang menjadi beban," tandas Supriatna. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER