Kadek Agus : Sambut dengan Bantuan dan Regulasi Menguatkan

  • 19 Juni 2020
  • 20:05 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1677 Pengunjung
Istimewa

Denpasar, suaradewata.com – Ekonomi luluh lantak, rasa pesimistis semakin besar, ini dampak yang terasa disaat covid-19 atau wabah virus korona. Namun jangan terus diam dan terpuruk. Sangat banyak ide – ide cemerlang yang muncul, ide kreatif dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dalam situasi kepepet. Jangan sampai pemerintah abai dengan peluang ini.

Menurut Ketua Fraksi DPRD Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa SE.MM, selama ini memang terbangun sikap pesimistis. Semua pihak memprediksi akan ada kemerosotan ekonomi pasca covid-19. Namun baginya, imbas bahwa ekonomi kacau gara – gara covid-19 memang tak bisa dipungkiri. Tetapi dalam situasi gelapnya masa depan ekonomi negeri ini, khususnya Bali. Ada secercah sinar dan harapan, dari munculnya ide – ide kreatif masyarakat. “Gelap gulita memang kondisi ekonomi, akibat wabah ini. Tapi ada secercah sinar, sebuah harapan dari munculnya manusia – manusia kreatif, ide – ide yang sudah langsung dieksekusi dalam UMKM,” ungkap kandidat Calon Wakil Walikota Denpasar ini, dengan pasangan calon Jaya – Wibawa (Gusti Ngurah Jayanegara – Kadek Agus Arya Wibawa).

Dalam situasi terdesak, ada pekerja yang dirumahkan, pekerja yang di -PHK misalnya. Muncul juga ide – ide kreatif, misalnya muncul usaha – usaha yang malah sangat diminati dalam situasi saat ini. Misal masyarakat doyan mengisi waktu dengan berkebun dirumah. Akhirnya celah ini banyak dimanfaatkan, dengan munculnya usaha tanaman kebun, tanaman buah dalam pot, bibit tanaman sayur dan beragam lainnya. “Muncul, pasar memerlukan tanaman untuk taman, sayur, buah dalam pot. Karena masyarakat ingin mengisi waktu dirumah, ini direspon cepat oleh orang – orang kreatif,” imbuh pria asal Banjar Ambengan, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan ini.

Kemudian ketika orang doyan berolahraga, banyak yang menyambut dengan usaha – usaha, seperti bengkel sepeda dan lainnya. Ketika orang memerlukan kebutuhan pokok, langsung disambut dengan orang – orang kreatif dengan penjualan sembako online, penjualan sembako dengan mobil dan banyak lagi.

Bahkan orang – orang yang di-PHK, langsung mengambil langkah usaha – usaha yang bisa dikerjakan dirumahnya. Misalnya membuat usaha kuliner yang dijual secara online. “Bahkan banyak yang sudah direspon luar biasa bagi pasar, karena ternyata mereka yang selama ini bekerja formal, punya potensi – potensi terpendam dalam usaha kuliner, baru muncul saat ini,” imbuh Anggota DPRD Kota Denpasar empat periode ini.

Menurut Kadek Agus Arya Wibawa, tak hanya itu muncul lagi misalnya usaha – usaha masyarakat dalam ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan konsep budidaya tanaman dan ikan dalam ember dengan konsep aquaponic. Dan banyak lagi ide kreatif yang muncul. Kemudian begitu cepat orang bisa berjualan segala macam, membuat hal kreatif, kemudian memodifikasi seperti misalnya usaha masker dengan cara unik, berkumis, dan lainnya. Kemudian dengan cepat orang membuat usaha jualan telor ayam di mobil. “Oke saat ini, langkah mereka ini untuk bertahan hidup saat covid-19. Mereka membuat usaha, agar bisa menyambung hidup saat suasana covid-19. Namun ada potensi besar di balik itu jika pemerintah eksekutif peka,” ungkap kedua dari  pasangan  Prof. Dr. dr. Siki Kawiyana, FICS, Sp.B, Sp.OT(K) dan Ni Ketut Suwarningsih.

Ketika semua ide kreatif, ini disambut baik oleh pemerintah ini akan menjadi kekuatan ekonomi tersendiri di Denpasar atau Bali. Ketika nanti situasi beranjak normal, pekerjaan formal mereka sudah bisa didapatkan, jangan sampai usaha – usaha mereka malah ditinggalkan. “Ide kreatif untuk UMKM ini mesti dipertahankan. Pemerintah tidak boleh abai. Mulai saat ini sudah disambut dengan bantuan, buatkan regulasi untuk menguatkan mereka,” tandas politisi ganteng yang seorang tokoh adat di Desa Pedungan ini.

Sehingga nantinya masyarakat memiliki penghasilan dari pekerjaan informal, dan bisa tetap bekerja secara formal. Bahkan jika berkembang, menjadi pengusaha dan usaha yang besar tak harus menjadi pekerja formal. Langkah yang harus disiapkan, jelas membantu usaha dengan sentuhan dana stimulus agar usahanya tetap jalan, kedepan membantu dalam hal izin usaha, misalnya menjadi UD (Usaha Dagang) dan lainnya. Membangun sistem dengan perbankan yang bisa nantinya menopang permodalan termasuk juga membangun pola – pola pemasaran yang sangat hebat saat ini melalui online. “Ketika usaha kreatif ini bisa terbangun, dibantu pemerintah untuk bertumbuh. Ini akan menguatkan sendi ekonomi kedepannya, bahkan ketika nanti ada bencana, wabah atau hal yang membuat pariwisata goyah, ada usaha yang menopang kelangsungan hidup mereka,” kata suami dari Ayu Kristi Agustini SE, MM. “Selain juga menguatkan sektor pertanian Bali,” urainya.

Dirinya mengakui tak hanya pemerintah semua pihak bisa mendukung orang – orang kreatif ini. Saat ini ada seniman bernama Nyoman Danu adik dari Penyanyi Nanoe Biroe, Man Danu adalah seorang pelukis yang saat ini melukis dengan pola digital. “Saya pribadi rangkul, dorong biar lebih banyak model seniman kreatif, termasuk memanfaatkan pola digital dalam berkarya,” kata Sekretaris DPC PDIP Denpasar ini.

Hal terkecil juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan produk lokal Bali. Misalnya juga membeli baju dari produk distro anak – anak muda Denpasar atau Bali. Ketika mereka sudah sulit dengan membuka toko, kini bantu untuk bisa lebih mudah mendobrak pasar online. “Baju, topi, masker, celana panjang, tas dan lainnya, yang melekat dari tubuh kita saja menggunakan hasil kerja anak – anak muda kreatif, itu membangkitkan ekonomi,” pungkas Kadek Agus Arya Wibawa, politisi muda dengan suara tertinggi di DPRD Kota Denpasar dengan perolehan suara 9.510 suara.rls/red/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER