Usai Mandi, Seorang Buruh Tewas Tersengat Listrik di Pemandian Desa Bontihing

  • 02 Juni 2020
  • 17:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1608 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Warga yang berada di areal pemandian Celepud yang ada di Banjar Dinas Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, pada Senin (1/6/2020) sekitar pukul 19.00 wita, dibuat kaget lantaran ada seseorang yang tersengat arus listrik hingga tewas. Korban yang tersengat arus listrik adalah Komang Gede Yadnya (23) seorang buruh yang tinggal di Dusun Kelod Kauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Kejadian ini berawal ketika, korban bersama Komang Surya Merta (23) yang masih satu kampung mendatangi lokasi pemandian tersebut untuk mandi dan mencari air untuk keperluan minum dengan membawa galon. Saat tiba disana, korban Yadnya lebih dulu mandi yang disusul rekannya Surya Merta

Setelah 5 menit mandi, korban Yadnya naik ke atas untuk mengambil handuk sekaligus mengeringkan tubuhnya. Saat akan memakai celana, tubuh korban tiba-tiba tidak seimbang dan hendak jatuh. Seketika saat hendak jatuh, korban memegang besi pagar yang melingkari pelinggih yang ada di sekitar lokasi pemandian tersebut.

Saat itulah, korban tersengat arus listrik yang mengaliri areal lokasi pemandian tersebut. Saksi Surya Merta yang mendapati korban dalam kondisi kaku langsung bergegas untuk menolong. Hanya saja, warga yang berada di lokasi pemandian tsrsebut melarang karena masih ada aliran listrik.

Salah satu warga kemudian berlari untuk mematikan stop kontak yang berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. Setelah stop kontak mati, warga menolong korban dengan membawanya ke Puskesmas Pembantu di desa Bontihing. Hanya saja saat diperiksa oleh tim medis, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya membenarkan insiden tersebut. "Selain ke Puskesmas, korban sempat dibawa ke RSUD. Oleh tim medis di RSUD Buleleng, memang benar korban sudah meninggal dunia," ujar Sumarjaya, Selasa (2/6/2020) siang.

Dalam penanganan kasus ini, lanjut dijelaskan Sumarjaya, polisi memintai keterangan tiga orang saksi, yakni Surya Merta selaki rekan korban, lalu Gede Sudiarta (31) dan Ketut Sariada (32). "Dari keluarga korban menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan pihak keluarga korban sudah menerima kejadian ini dengan ikhlas," tandas Sumarjaya. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER