Wagub Tjok Ace : Pemprov Telah Pikirkan Langkah Menghidupkan Pariwisata Bali Pasca Covid

  • 28 Mei 2020
  • 12:05 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1592 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Perkembangan kasus Covid-19 di Bali sesungguhnya sudah masuk pada kurva flat atau datar, namun terdapat hal yang harus diwaspadai yaitu transmisi lokal. Untuk itu Pemprov Bali melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 selalu menghimbau masyarakat agar selalu menerapkan PHBS dan beberapa protokol kesehatan dalam pencegahan penularan virus Covid-19. Lebih dari itu, dimohonkan kerjasama masyarakat agar mematuhi semua peraturan yang ada, sehingga penularan virus ini dapat ditekan terus sampai akhirnya pada angka 0 persen atau zero case.

Demikianlah pernyataan resmi yang disampaikan, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali saat berkesempatan untuk menjadi salah satu narasumber dalam Web Seminar “Menyongsong Normalitas Kehidupan Yang Baru Pasca Covid-19” yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Kabupaten Badung, pada Rabu (27/5).

Selain Wagub Tjok Ace terdapat beberapa narasumber lain yaitu Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, Dr. Achmad Yurianto dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Lebih lanjut Wagub Tjok Ace mengungkapkan saat ini Pemprov Bali juga telah memikirkan bagaimana langkah menghidupkan kembali pariwisata Bali pasca covid ini, khususnya dalam promosi utama dari Bali, apakah itu Budaya, Alam atau yang lainnya. Mengingat jika pariwisata akan dibuka, maka pemerintah harus siap dengan protokol kesehatan yang ketat. "Untuk itu, saat ini pemprov Bali telah merancanh SOP detail dari protokol kesehatan dalam masing-masing sektor," jelas Cok Ace.

Mendengar informasi itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, Dr. Achmad Yurianto mengatakan bahwa semakin hari kasus Covid-19 ini semakin melebar di Tanah Air. Hal ini berarti proses penularan masih berjalan. Selain itu kasus di Indonesia juga masih fluktuatif dan belum dapat ditarik kesimpulan kurva kasus sudah melandai, jadi harus ditinjau beberapa hari kedepan.

Mengingat puncak pandemi diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni dan akan mulai berakhir pada bulan Agustus. Jika nanti sudah melandai, maka pelan-pelan akan dilakukan pelonggaran.awp/utm


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER