Ini yang Disorot Dalam Pemandangan Umum Bersama Fraksi DPRD Bangli Atas LKJP Bupati 2019

  • 14 Mei 2020
  • 18:40 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1514 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Berbagai sorotan dikumandangkan oleh masing-masing fraksi DPRD Bangli atas LKPJ Bupati Bangli tahun 2019 dalam Sidang Paripurna ke-II dengan agenda penyampaian pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Bangli di Gedung DPRD Bangli, Kamis (14/05/2020). Saat itu, sidang dengan agenda pembacaan pemandangan umum fraksi-fraksi ini. dipimpin langsung Ketua DPRD Bangli, I Wayan Diar didampingi dua Wakil Ketua yakni I Komang Carles dan I Nyoman  Budiada. Sedangkan dari eksekutif dihadiri oleh Sekda Ida Bagus Giri Putra beserta  beberapa pimpinan OPD.

Berbeda dengan sidang paripurna pada umumnya, kali ini pembacaan pemandangan umum Fraksi-Fraksi tersebut dilakukan secara bersama diwakili oleh I Gede Tindih. Hal tersebut dilakukan lantaran sidang digelar ditengah ancaman Covid-19 yang masih merebak di Kabupaten Bangli.

Dalam pemandangan umum dari Fraksi Partai Demokrat yang diketuai oleh I Made Sudiasa, menyoroti pembangunan  ekonomi di Bangli semestinya menempatkan pembangunan sector pertanian menjadi primadona dan prioritas utama serta dengan keprihatinan  terhadap anggaran bidang pertanian karena sector ini memberikan kontribusi hampir sepertiga dari total nilai tambah yang dihasilkan. “Masih rendahnya pembiayaan pembangunan dari pendapatan asli daerah  menjadi tantangan kita kedepannya sehingga perlu  kreasi dan inovasi  dalam rangka memacu pembangunan berjuang untuk mendapatkan kebijakan anggaran pemerintah propinsi maupun pusat,” harapnya. Sedangkan dalam rangka penanggulangan penyebaran covid - 19 dan mengantisipasi dampak ekonomi dan sosialnya, fraksi Partai Demokrat menyarankan agar pemanfaatan anggaran dalam APBD benar-benar memperhatikan segala aturan dan ketentuan yang sudah diamanatkan oleh pemerintah Provinsi dan Pusat serta menghitung dengan cermat refocusing anggaran dan pengalokasian anggaran dengan baik agar tidak terjadi penganggaran yang tidak proporsional.

Sementara Fraksi Restorasi Hati Nurani melalui pembicaranya langsung yakni Jro Gede Tindih menyoroti  kebijakan pemerintah daerah terkait Rumah Sakit Umum yang dijadikan sebagai rumah sakit namun justru   dijadikan tempat isolasi pasien yang terindikasi covid-19 rujukan. “Terkait  peningkatan antar OPD agar kinerja  pemerintah sejalan dimasing-masing perangkat daerah,” pintanya.

Sedangkan Fraksi Golkar yang diketuai oleh I Nengah Darsana, menyoroti perlunya ada terobosan pemerintah daerah untuk menggali potensi daerah terutama untuk menunjang PAD  sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lebih banyak dan lebih baik kedepan. “Selama ini pengelolaan keuangan daerah sudah cukup baik dan pemanfaatnya sudah mengedepankan asas kebutuhan dengan standar skala prioritas ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi kedepannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Fraksi Partai  PDI Perjuangan dalam pemandangan umumnya memohon penjelasan terkait perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bangli belum dilakukan secara terintegrasi antara pihak-pihak yang terkait. Salah satu contoh, disampaikan, terkait penyelesaian banjir di kota Kabupaten Bangli. Sesuai pemandangan umum Fraksi PDIP yang diketuai oleh Nengah Dwi Madya Yani, menyampaikan sepatutnya terintegrasi antara Bappeda sebagai perencana,PU sebagai leading sectornya,pihak PLN terkait dengan instalasi listriknya, PDAM dengan sambungan air minumnya, Pemerintah Provinsi terkait jalan sebagai kewenangannya serta BLH terkait pertamanannya.

Sedangkan target kinerja pembangunan di Kabupaten Bangli bisa diukur dengan berlandaskan ketersediaan data-data yang akurat. “Kami memandang pemerintah Kabupaten Bangli belum optimal menyiapkan akurasi data dalam rangka pelaksanaan program sebagai beberapa contoh data ruas jalan sering berubah, data penduduk berpenghasilan rendah belum valid data KK miskin belum valid data pegawai tersendat-sendat,” ungkapnya. Disisi lain, pihaknya juga menyayangkan Pemerintah Kabupaten Bangli sampai saat ini belum juga menerapkan sistem kinerja berbasis IT.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER