Mimih... Penerima Bantuan Bupati Giri Pinjam Uang Lagi Rp10 Juta di LPD

  • 13 Mei 2020
  • 19:35 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 5320 Pengunjung
istimewa

Badung,suaradewata.com  - Pemilik atap rumah yang jebol dan rusak di Banjar Selat Desa Selat Kecamatan Abiansemal harus meminjam uang lagi sebesar Rp10 Juta di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Selat. Pasalnya, atap rumah warga Banjar Selat yang jebol tersebut diminta oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta untuk diperbaiki dan langsung memberikan bantuan atau meyadnya secara pribadi sebesar 20 juta untuk melakukan rehab atap rumah tersebut. 

Baca : https://www.suaradewata.com/read/202005080011/kondisi-atap-rumah-jebol-giri-prasta-meyadnya-20-juta-untuk-rehab-rumah-warga.html

Sebelumnya, pada hari Jumat, (08/05/2020), Bupati Badung Nyoman Giri Prasta sempat datang ke rumah warga Selat tersebut, pada saat itu Bupati Giri menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa secara simbolis. Pada saat bersamaan, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta akhirnya meyadnya secara pribadi sebesar Rp 20.000.000 pasca melihat atap rumah warga tersebut dalam kondisi jebol dan rusak. Bantuan pribadi sebesar itu dari Bupati Giri dimaksud untuk memperbaiki maupun merehab atap rumah warga tersebut sampai tuntas. Namun, pada hari Rabu, (13/05/2020), dalam pemantauan media suaradewata.com di rumah warga tersebut, ada fakta baru, yakni pemilik rumah meminjam uang lagi 10 juta di LPD desa adat Selat. Sehingga, total biaya untuk merehab atap rumah warga tersebut sebesar Rp30.000.000. 

Pemilik rumah tersebut yakni Ni Wayan Mertanadi (45) asal Banjar Selat Desa Selat Kecamatan Abiansemal saat ditemui dirumahnya mengaku meminjam uang lagi sebesar Rp10.000.000 di LPD desa adat Selat. Kata ia, total biaya dalam pengerjaan rehab atap rumahnya sebesar Rp30.000.000. 

"Nambah lagi 10 juta, tiyang nyilih, minjem di LPD," ungkap Mertanadi kepada media suaradewata.com, Rabu, (13/05/2020). 

Ia pun juga mengaku, apabila nanti terdapat kekurangan biaya untuk merehab rumahnya, akan meminjam lagi uang sampai atap rumah nya selesai direhab. "Nggih, minjam lagi," bebernya sambil mengatakan untuk pengerjaan rumahnya kemungkinan akan dikerjakan sekitar 3 hari lagi. 

Baca juga : https://www.suaradewata.com/read/202005100006/nunggu-hari-baik-sekitar-12-hari-atap-rumah-warga-selat-akan-direhab.html

Kelian Banjar Dinas Selat Desa Selat Kecamatan Abiansemal, I Wayan Arta Adnyana pada saat bersamaan juga ada di rumah warga tersebut mengatakan untuk perkembangan proyek rehab atap rumah sudah sesuai tugas yang diberikan oleh Bupati Badung dan sudah dilaksanakan. Bahkan saat ini masih mencari bahan untuk dikumpulkan dan rumahnya belum dibongkar, karena bahan-bahannya masih diproses di slip kayu. 

"Bahan usuknya belum kelar semua, kalau yang lain sudah, genteng sudah, balok bikin kapnya sudah ada ditempat dirumah yang diperbaiki sudah," ucap Arta Adnyana.

Selanjutnya, pihaknya masih menunggu waktu pada Buda Cemeng Klawu untuk menuntun Bhatara Brahma agar ditempatkan terlebih dahulu. Nanti pada saat selesai, kemungkinan dapurnya akan pindah dan akan ditempatkan lagi (Bhatara Brahma) di dapurnya. "Supaya kita berumat Hindu dumogi rahayu sami dan apa yang kita ditugaskan dan ada bantuan dari bapak bupati supaya bisa kami transaksikan dengan baik," terangnya. 

Baca juga : https://www.suaradewata.com/read/202005100014/keseleo-dipinggang-ibu-ini-tidak-bisa-bekerja-dan-tidak-memiliki-kis.html

Sementara, Perbekel Desa Selat Kecamatan Abiansemal, Made Semawan yang hadir memantau saat dikonfirmasi terkait hal itu, dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Badung Nyoman Giri Prasta atas bantuannya kepada warganya dan sudah barang tentu dilihat langsung oleh Bupati Badung. Terkait proses persiapan apa yang disampaikan Kelian Banjar Dinas Selat, tugas dirinya hanya memantau, sedangkan untuk pelaksanaannya nanti pihaknya menyerahkan sepenuhnya sesuai perintah Bupati Badung kepada Kelian Banjar Dinas Selat.

"Tetap kami selaku kepala desa tetap akan mengawasi, mudah mudahan pelaksanaan cepat selesai dan berapa dana yang dikasi oleh bapak bupati, kalau toh nanti kurang akan ditambahkan lagi oleh pemilik dengan berhutang di LPD sesuai dengan apa yang disampaikan tadi oleh pemilik rumah," kata Semawan.

Selian itu, karena pemilik rumah saat ini sudah mempunyai cucu, kemungkinan tempat untuk tidurnya berkurang, sehingga keinginannya akan ditambahkan. "Mudah mudahan dengan dana 20 juta itu minimal sebagai stimulus yang diberikan oleh bapak Bupati, sehingga warga kami bisa menempatkan rumahnya sebagai rumah layak huni," harapnya.

Saat ditanya terkait kekurangan dana tersebut, apakah ada bantuan dari Pemerintah Desa? Ia pun menjawab terkait dengan bantuan dari Kantor Desa, karena ini programnya mendadak pihaknya hanya bisa membantu dari BLT dana desa.

"Seandainya kekurangan sedikit sedikit, saya sendiri sebagai kepala desa siap akan membantu tapi semampu saya, karena kondisi seperti sekarang ini mungkin semua orang sudah tahu, kami cuman dapat gaji dari kantor desa sehingga kami pasti menyumbang secara pribadi, kalau di desa bukan program kami tidak berani, tapi secara pribadi mudah mudahan rekan rekan kita akan urunan nantinya biar berapapun nantinya yang penting bisa membantu warga kami," jawabnya.

Untuk bahan-bahan yang sudah ada di rumah warga tersebut yakni genteng sebanyak 1.500 buah + penghubung 130 buah. Serta kayu dengan panjang 5 meter sebanyak 6 batang dan kayu 4 meter sebanyak 22 batang. Untuk bangunan rumah tersebut dengan luas 4,5 meter X 6 meter.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER