Bupati Intruksikan RSU Bangli Dijadikan Tempat Karantina dan Rujukan Sementara

  • 25 April 2020
  • 21:15 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1777 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli dipastikan akan segera dijadikan tempat karantina bagi warga yang hasil rapid test positif dan juga sebagai rujukan sementara test swabnya yang positif. Hal tersebut ditegaskan Bupati Bangli, I Made Gianyar selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 saat memantau rapid test terhadap para PMI yang dikarantina di sebuah Hotel di Kuta, Badung, Sabtu (25/04/2020).  “Hari ini Kasatgas telah memerintahkan Kadiskes dan pihak RSU untuk menyiapkan RSU Bangli sebagai tempat karantina dengan rapid test positif serta rujukan sementara bagi yang hasil swabnya positif,” ungkap Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangli, Wayan Dirgayusa mengutif intruksi Bupati Bangli Made Gianyar.

Sementara untuk pelayanan masyarakat umum, kata Mantan Camat Kintamani, sesuai intruksi Bupati Bangli agar dipersiapkan untuk diarahkan ke Puskesmas dan rumah sakit swasta. Disampaikan, tadi pagi rapid test dilaksanakan menyasar para 31 orang PMI yang menjalani karantina di sebuah hotel di wilayah Kuta. Hasilnya, dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kasatgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangli I Made Gianyar, satu orang PMI asal Kecamatan Susut dinyatakan positif. “PMI tersebut telah dirujuk ke RSU Bangli untuk dikarantina dan dilakukan test swab,” ungkap Dirgayusa.

Sementara terkait 8 warga Serokadan yang positif, kata Dirgayusa, tadi pagi juga telah dilakukan tindakan lanjutan berupa uji Swab di RSU Bangli. Hanya saja, hasilnya belum diketahui. “Hasilnya belum keluar. Sesuai SOP, Senin (26/04) besok akan Kembali dilakukan uji swab,” ungkapnya. Selanjutnya, kedelapan warga Serokadan itu dikarantina di RSU Bangli bersama satu PMI yang hasil rapid test-nya positif.

Disisi lain, disampaikan, kabar cukup mengembirakan diterima dari perkembangan terkini para pasien Covid-19 di Kabupaten Bangli. Pasalnya, tingkat kesembuhn bertambah sehingga kini berjumlah tujuh orang. Disebutkan, warga yang  telah dinyatakan sembuh itu berasal dari Desa Sulahan, Abuan, Belanga, Banjar Penida Kelod Desa Tembuku, Lingkungan Dencarik Kelurahan Kawan dan Desa Yangapi. Dari 7 warga yang sembuh tersebut, 6 diantaranya merupakan tenaga kerja (naker) migran dan satu lainnya seorang ibu rumah tangga asal Belanga yang sebelumnya terpapar oleh anaknya yang merupakan seorang PMI. “Meski dibolehkan pulang, saat ini ketujuh warga itu masih harus menjalani karantina di rumahnya masing-masing selama 14 hari. “Mereka tidak dirapid test lagi, kecuali sakit,” pungkasnya. ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER