Bila Terjadi Karantina, Pasar Siap Bergerak ke Banjar

  • 08 April 2020
  • 20:45 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2000 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Mewabahnya Covid-19 saat ini membuat banyak orang untuk diam di rumah. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga Pemerintah menghimbau masyarakat untuk diam dirumah. 

Mewabahnya Covid-19 ini belum bisa diprediksi kapan berakhirnya. Dengan kondisi saat ini, kemungkinan diprediksi akan terjadinya karantina wilayah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Apabila terjadi karantina, secara otomatis masyarakat tidak bisa keluar rumah. Lalu bagaimana masyarakat dapat membeli kebutuhannya di pasar agar tidak keluar rumah. 

Kini Perumda Pasar Mangu Giri Sedana membuat gebrakan baru. Bahwa yang biasanya masyarakat keluar ke Pasar untuk membeli kebutuhan, kini Pasar yang bergerak ke masyarakat. Direktur Operasional Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Wayan Astika mengatakan apabila terjadi karantina pihaknya sudah siap untuk pendistribusian bahan pokok kebutuhan masyarakat. Apakah nanti itu dibeli oleh masyarakat atau ada bantuan dari pemerintah dan pelayanan melalui Perumda. 

"Itu sudah kita pikirkan, kita akan komunikasi langsung untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat terkait dengan kebutuhan, kita bekerjasama dengan Banjar atau Desa Adat atau Desa Dinas," ucap Astika kepada media suaradewata.com, Rabu, (08/04/2020). 

Astika menerangkan, jika Pemerintah Kabupaten mengambil kebijakan pada saat karantina kita juga sudah menghitungnya. Dari 127 ribu lebih KK di Badung dengan konsep bila satu Minggu paling tidak 5 Kg ditambah telor kurang lebih dengan nilai Rp 200.000. Bila dihitung, hitungannya mungkin sekitar 20 Milyar perminggu dengan 5 Kg beras itu. 

Dalam hal ini, Perumda sudah siap mensuplay per KK sesuai kebutuhan dan juga dihitung bila Rp 200.000 dapat apa saja. Pihaknya pun mencoba seperti itu dengan memberikan harga yang terbaik dan dipastikan pihaknya tidak mencari untung. Lantaran pihaknya hanya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyatakan hanya rugi di transport saja. Namun, bila kemungkinan Pemerintah Daerah mempunyai rencana dan kita sudah matang untuk itu, kata ia bisa gayung bersambut.

"Kita coba rancang seperti itu, sekarang kan kebutuhan masyarakat berapa kita kan tidak tahu, kalau memang dia butuh 500 ribu kita bawakan barang 500 ribu, ya sesuai kebutuhan sehingga karantina itu efektif, jadi masyarakat tidak ada yang keluar, kita lah yang suplai di Badung," terangnya.

"Masyarakat membeli melalui keliannya, supaya tidak keluar maka kita bawakan ke Banjar, jadi Kelian Banjarlah yang mensuplai ke masing masing rumah untuk efektivitas karantina," sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu ke pasar namun pasarlah yang bergerak ke rumah melalui Perumda. Dalam hal ini kebutuhan masyarakat yang ada di Pasar tradisional dibeli oleh Perumda. Dan pasar tetap buka namun belanjanya adalah Perumda selanjutnya disampaikan langsung ke masyarakat.

"Pasar yang hadir di Banjar, dari Perumda siap untuk melayani, jadi kita kan punya pasar, kita berhubungan dengan pedagang yang di pasar kita, itu yang kita salurkan, cuma kita tetap mengantisipasi terutama beras kepada penyosoh yang ada di Badung," ujarnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER