Bali Jadi Tuan Ramah Festival Wayang Internasional 

  • 05 Maret 2020
  • 20:15 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2411 Pengunjung
suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Pulau Bali didaulat menjadi tuan rumah Festival Wayang Internasional dan Seminar Internasional Wayang 2020. Hal ini diketahui saat Gubernur Bali, Wayan Koster menerima audiensi perserikatan Wayang Internasional - Union Internationale de la Marrionnette (UNIMA) Indonesia di Ruang Tamu Gubernur Bali, Renon, Denpasar pada Kamis (5/3) pagi. Selain Festival Wayang Internasional hingga seminar, tercatat kegiatan ini juga akan dirangkaikan dengan Kongres UNIMA International.

Gubernur Koster yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan terimakasih kepada Presiden UNIMA Indonesia, TA Samudro Sriwijaya karena telah melaksanakan kegiatan internasional ini di Bali. Selain itu, Wayan Koster juga menilai kegiatan yang mengundang peserta dari penjuru dunia ini sangat penting sebagai ajang pelestarian budaya serta penanaman nilai-nilai kemanusiaan yang banyak terkandung dalam kesenian wayang. Sehingga agenda internasional ini juga diharapkan mampu membantu mempromosikan Bali dan sekaligus membantu pariwisata Bali di tengah isu virus Corona yang belakangan ini terjadi.

Sementara itu, Presiden UNIMA Indonesia, TA Samudro Sriwijaya mengatakan rangkaian kegiatan ini akan diikuti oleh perwakilan dari 100 negara di dunia, dengan lebih dari 1000 peserta. Semuanya memiliki kesenian sejenis wayang yang dinaungi oleh organisasi UNIMA International, yang berpusat di Paris, Prancis. "Acara ini juga menjadi kesempatan bagi dalang dan seniman wayang lokal untuk tampil di panggung internasional," ujarnya. 

Lebih lanjut disebutnya bahwa rencana rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan 13-19 April 2020 yang mengambil lokasi di Kabupaten Gianyar sebagai tempat acara pembukaan atau tepatnya di Lapangan Astina, Gianyar.

Sedangkan untuk Kongres akan dilaksanakan di Sanur dan Seminar Internasional akan menggandeng kampus ISI Denpasar. Lalu untuk kegiatan festival akan dilaksanakan di beberapa lokasi wisata seperti Ubud dan Tanah Lot.

"Mengenai wayang yang ditampilkan, tak hanya dari Indonesia tapi juga aneka kesenian sejenis wayang (marionette, Puppet show) dari negara peserta," tambahnya. 

Lebih lanjut disebutnya bahwa di dalam Kongres UNIMA ini akan menghasilkan Bali Declarations sebagai landasan untuk menjadikan kesenian wayang sebagai bagian dari resolusi PBB. Apalagi UNESCO pada tanggal 7 November 2003 silam telah mengakui wayang sebagai Mahakarya Warisan BudayaTak Benda Dunia yang kemudian disertifikasi pada tanggal 4 November 2008 di Paris. Berbagai upaya-upaya untuk menjadikan wayang tetap tumbuh dan berkembang terus dilanjutkan,  hingga saat itu ditetapkannya tanggal 7 Februari sebagai Hari Wayang Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional. awp/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER