Bali jadi Contoh Terdepan untuk Pengembangan Energy Bersih dan Mandiri

  • 21 Februari 2020
  • 19:45 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1868 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - Posisi Bali sebagai destinasi wisata dunia, sebagai penyumbang wisatawan asing terbesar untuk Indonesia, sudah tentu sangat berkepentingan pada kebutuhan akan energi bersih, energy berkesinambungan dan energi mandiri.

Bali Mandiri energy adalah kebutuhan yang vital, jadi Pemerintah Provinsi Bali akan terus mendorong policy tersebut. 

"Kita butuh kepastian akan  tersedianya energi secara berkesinambungan sebagai salah satu faktor pendukung utama industri pariwisata di Bali. Harus ada cadangan energi untuk disediakan sebagai kebutuhan penunjang pariwisata," ungkap Gubernur Bali Wayan Koster dihadapan Sekjen Dewan Energy Nasional Djoko Siswanto di Jayasabha, Denpasar, Jumat (21/2).

Lanjutnya, kebijakan energi Provinsi Bali mengarah kepada penggunaan Energi bersih, terbarukan serta penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai. 

"Kita sedang siapkan SOP-nya sehingga mulai dari rumah tangga, hotel hingga tempat umum bisa mengaplikasikan. Akan segera kami sosialisasikan," akunya.

Selama ini, demikian Koater bahwa Bali untuk energi listrik masih di-supply dari Jawa (Paiton, red) sehingga jika disana terjadi sesuatu, tentu Bali akan kena imbasnya.  

Karenanya, perlu ada pembangunan pembangkit listrik baru ( tenaga angin, air, gas, dll) yang lokasinya tersebar, sehingga jika mati satu tidak amti semua. 

Dipastikanya bhawa di Bali saat ini semua pembangkit tenaga listrik sudah menggunakan gas, sehingga lebih bersih. Sedangkan untuk di Celukan Bawang masih menggunakan batubara. Hal ini kaan dibuatkan sistem yang menjadikannya lebih ramah lingkungan. 

"Tahun ini kita targetkan semua kebijakan tentang energi ini sudah bisa berjalan di Bali. Baru Bali yang punya kebijakan seperti ini di Indonesia," jelasnya.

Bahkan kata Koster, dari Rumah hingga hotel telah diarahkan untuk memasang solar cell. Termasuk untuk kendaraan listrik berbasis baterai, selain mengurangi polusi udara dari pembakaran juga mengurangi polusi suara karena suara yang dihasilkan motor listrik sangat minim. 

"Kita tak ingin hanya jadi konsumen, namun juga jadi produsen kendaraan listrik dimana industrinya/pabriknya akan dibangun di Bali," harap Koster.

Sementara, Sekjen Dewan Energy Nasional Djoko Siswanto, menegaskan jika draft Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Bali sudah selesai, bahkan sudah dikirim ke pusat.

"RUED Bisa digunakan sebagai acuan APBD dan menyukseskan program energi bersih dan mandiri energi di Bali. Kebetulan Pergubnya sudah ada dan Bali jadi yang terdepan untuk pengembangan energi bersih dan mandiri," sebut Djoko Siswanto. Mot/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER