Jelang Hari Raya Galungan, Harga Sembako di Buleleng Relatif  Normal

  • 12 Februari 2020
  • 20:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1722 Pengunjung
suaradewata

Buleleng,suaradewata.com - Jelang hari raya Galungan dan Kuningan, pada Rabu (12/2/2020) Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop-UKM) Buleleng, melakukan pemantauan harga sembako di dua pasar yakni Pasar Anyar dan Pasar Seririt. Dari hasil pemantauan, harga sembako di pasar relatif stabil, meski sebelumnya harga sembako sempat naik.

Kenaikan harga sembako beberapa hari lalu karena jumlah pasokan sembako sedikit. Namun jelang hari raya, jumlah pasokan sudah mulai normal. Seperti, harga cabai beberapa hari lalu mencapai Rp80 ribu, kini sudah turun menjadi Rp55 ribu. Harga bawang merah dan bawang putih sebelumnya harganya mencapai Rp60 ribu, sekarang menjadi Rp50 ribu.

Seorang pedagang di Pasar Anyar, Luh Suci mengatakan, seminggu jelang hari raya harga sembako menurun. Hanya saja, ada beberapa sembako harganya masih tinggi. "Semua harga turun kecuali cabai besar. Kalau cabai besar masih sedikit stoknya karena gagal panen," ujar Luh Suci.

Kepala Disdagperinkop-UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta, tidak memungkiri, beberapa hari lalu harga sembako naik. Namun setelah dilakukan pemantauan, harga kembali stabil. "Turunnya harga sembako ini berarti pasokan sembako sudah normal. Kami fokus menjaga ketersediaan stok bisa aman, kemudian peredaran stok juga kami panta," jelas Dewa Sudiarta.

Biasanya jelang hari raya maka harga sembako akan sedikit mengalami kenaikan. Namun, kenaikan harga itu masih dalam batas normal. "Kenaikan ini pasti terjadi, namun disisi lain kami harus menjaga agar nanti pengepul tidak menyetok barang terlalu berlebih," ujar Dewa Sudiarta.

Sementara itu Kabag Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng, Gede Ardenan menegaskan, dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Buleleng akan menggelar operasi pasar dan pasar murah. Ini upaya menjaga inflasi di Buleleng terutama menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. "Kami terus pantau harga setiap hari untuk bisa menetapkan harga eceran tertinggi," tandas Ardenan. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER