Keringkan Bawang dengan Kipas Angin, Warga Songan Tewas Tersengat Listrik

  • 07 Februari 2020
  • 19:55 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2247 Pengunjung
suaradewata

Bangli,suaradewata.com – Nasib naas dialami I Jro Putu Rawi, asal Banjar Pulu, desa Songan B, Kintamani, Bangli, Jumat (7/2/2020) siang. Pasalnya, diduga lalai saat  mengeringkan bawang dengan menggunakan kipas angin, pria berusia 35 tahun tersebut, justru tersengat listrik. Akibat kejadian tersebut, korban langsung meninggal dunia dengan kondisi yang cukup mengenaskan.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Disampaikan kronologis kejadian, bermula sekira pukul 10.45 Wita, korban bersama istrinya Ni Nyoman Mesi dan orang tuanya Jro Nuada sedang bersama-sama bekerja mengeringkan bawang dengan menggunakan kipas angin di kandang bawang merah milik korban. Kemudian pada pukul 11.00 wita korban hendak memindahkan kipas angin tersebut. “Namun saat itu, justru terjadi konsleting listrik pada kipas angin tersebut sehingga mengakibatkan korban tersengat listrik,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban langsung melarikan korban ke Puskesmas Kintamani V guna mendapat penanganan lebih lanjut. Namun saying, dari hasil pemeriksaan team medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Disampaikan pula, dari hasil pemeriksaan luar jenazah yang dilakukan oleh Dokter UGD Desa songan Puskesmas Kintamani V atas nama A.A Gde Bagus Adi Dharma  menerangkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun pupil mata kanan dan kiri korban mengalami midriasis maksimal, nadi tidak teraba, mulut terbuka dan kaku. “Dari pemeriksaan tim medis juga diterangkan terdapat aroma hangus pada jazad korban dan saat tiba di Puskemas Kintamani sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya. Lebih lanjut, dipertegas lagi, dari keterangan saksi-saksi disimpulkan korban meninggal dunia diduga karena korban lalai saat sedang mengeringkan bawang dengan memakai kipas angin sehingga terjadi konsleting listrik. ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER