Dalami Temuan Tengkorak di Desa Pejarakan, Turunkan Tim Inafis

  • 27 Januari 2020
  • 21:20 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1625 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Jajaran Polres Buleleng bersama Polsek Gerokgak terus mendalami temuan tengkorak di kawasan hutan produksi terbatas di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Senin (27/1/2020), jajaran Polres Buleleng yang dipimpin langsung Kapolsek Gerokgak, Kompol. Made Widana menurunkan Tim Inafis dan anjing pelacak disekitar lokasi temuan untuk mencari petunjuk terkait temuan tengkorak tersebut.

Dari hasil penelusuran, ternyata anjing pelacak mengendus dua potong sisa tulang yang berserakan diantara semak belukar disekitar tengkorak ditemukan. Sebelumnya pada Minggu (26/1/2020) sore, warga hanya menemjkan tulang dan tengkorak serta gigi, rahang bawah dan tulang pinggul.

Kapolsek Gerokgak, Kompol. Made Widana tidak menampik, jika anggota kembali menemukan dua potong tulang yang diduga bagian paha berjarak dua meter dari lokasi temuan tengkorak sebelumnya. "Tim ini kami turunkan, untuk memastikan dilokasi tidak ada lagi tulang tersisa termasuk melakukan identifikasi terhadap areal ditemukannya tengkorak," ujar Widana.

Untuk memastikan identitas tengkorak dan apakah tulang tersebut merupakan tulang manusia atau tulang hewan, menurut Widana, perlu dilakukan uji lab forensik. "Uji labfor dilakukan tim dokter forensik. Hasilnya diketahui beberapa hari nanti," jelas Widana.

Menurut Kapolsek Widana, lokasi penemuan tengkorak dikawasan hutan tersebut hanya berjarak 20 meter dari jalan Raya Singaraja-Gilimanuk. Dan lokasinya diakui Kapolsek Widana, memang sepi dan penuh semak belukar. "Kalau orang mau buang apapun di lokasi itu akan mudah," ucap Widana.

Perbekel Desa Pejarakan, Made Astawa menjelaskan, lokasi temuan tengkorak itu memang sepi. Lahan itu digarap oleh Putu Suladra. Hanya saja, tiga tahun belakangan tidak lagi diperhatikan. "Setelah lama tidak pernah diperhatikan, kemarin dia ingin melihat lagi lahannnya, tapi menemukan tengkorak," tandas Astawa. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER