Harga Taxi Elektrik Selangit Blue Bird Tetap Beli

  • 19 Januari 2020
  • 17:05 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1644 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Sejak dicanangkan oleh pemerintahan Joko Widodo penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Jasa transport Blue Bird juga ikut berusaha menyediakan mobil taxi yang menunjang lingkungan hidup.

Seperti dikatakan Nonik S.A Purnomo selaku President Director Blue Bird Group, bahwa penggunaan mobil taxi di Blue Bird sudah pada tahap uji coba sejak bulan Mei 2019, lalu.

"Untuk program pemerintah yang sifatnya menunjang lingkungan hidup, tentu kita akan sangat mendukung. Ya, mudah mudahan kita bisa selalu ikut menunjang," ungkap Nonik dalam suatu kesempatan di Bali.

Kata dia, Blue Bird untuk Elektrik taxi, sudah ada dan sudah oprasional di Jakarta. "Khusus Elektrik Taxi kita masih tahap uji coba dan baru kita lakukan di Jakarta. Jika ini berhasil, semoga bisa diterapkan di daerah," akunya.

Kata Nonik, Elektrik Taxi di Blue Bird baru ada 4 kendaraan yang tesla dan 25 yang BYD. Tetapi saat ini, lanjutnya sedang tahap memasukkan lagi sebanyak 200 unit BYD. Dipastikannya, untuk pembelian mobil ini masih disubsidi oleh internal perusahaan.

Dikatakannya harga dari mobil elektrik mencapai enam kali lipat dari harga mobil taxi reguler. Karenanya pihaknya sedang mencari harga yang serendah mungkin. "Ada yang murah, itupun masih tiga kali lipat dari harga reguler," imbuhnya.

Khusus di Bali sendiri, kata Nonik masih perlu waktu. Karena untuk penyediaan mobil elektrik ini harus impor. Jadi perlu waktu urus impornya termasuk juga dalam hal mengurus ijinnya bila ada model baru dan itu tergantung pada kesiapan dari pemerintah daerah.

Ditambahkan dr.Putu Gede Panca Wiadnyana, selaku GM area Bali-Lombok PT Blue Bird, tbk. Jika pemerintah di Bali benar serius dalam mencanangkan menunjang lingkungan hidup yang bersih dari sisi transport, diharapkannya taxi Blue Bird yang pertama menerapkan nantinya.

"Untuk mobil jenis ini, kita masih tahap mencoba dari segi biaya oprasional yang dikeluarkan.
Harapan kita, jika ini berjalan tentunya pemerintah bisa membuka infrastruktur. Sehingga masyarkat juga bisa memilih untuk lebih banyak yang memanfaatkan kendaraan ini," demikian dr.Panca yang Kini Nyambi jadi Petani lele. mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER