Mengutuk Kekerasan Kelompok Separatis Papua

  • 13 Januari 2020
  • 18:35 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2086 Pengunjung
google

Opini, suaradewata.com - Kekerasan Kelompok Kriminal Separatis (KKSB) bersenjata Papua tidak dapat ditoleransi karena selain melukai TNI/Polri, KKSB juga tidak segan untuk melukai rakyat Papua. Pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat perlu menindak tegas kelompok makar tersebut.

Aksi kekejaman kelompok separatis Papua masih saja menjadi teror tersendiri bagi bangsa Indonesia, di awal tahun ini saja, kelompok penebar teror tersebut telah berulah dengan menembak salah satu anggota Brimob Polda Maluku bernama Luki Darmadi, di wilayah ujung Bandara Kenyam Kabupaten Nduga pada Sabtu 11 Januari 2020, aksi penembakan tersebut terjadi sekitar jam 06.35 WIT.

Diketahui Luki tertembak di bagian paha kiri saat dirinya hendak membuang sampah di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter dari Pos Brimob yang berada di wilayah tersebut.

Kompol A.M Kamal selaku Kepala Bidang Humas Polda Papua, mengatakan, sebelum terjadi penembakan, anggota pos sedang melakukan survei dan bersih-bersih lahan di sekitar pos, dan saat korban hendak membuang sampah, terdengar rentetan senjata dari arah sebelah kanan pos.

Kamal menceritakan, bahwa saat itu terdengar bunyi tembakan dan mengenai korban Bharatu Luik Darmadi, saat itu dirinya langsung berteriak ke arah Pos ‘saya terkena tembak di paha’, setelah itu korban pun terjatuh dan merayap ke samping selokan bandara dan mengambil posisi perlindungan di mesin molen.

Mendengar rentetan tembakan tersebut, anggota Brimob yang lain langsung memberikan balasan dengan mengarahkan tembakan ke arah Kelompok separatis tersebut, hingga akhirnya kontak tembak pun tak terelakkan.

Selang beberapa saat kemudian, anggota Brimob yang lain dengan sigap melakukan evakuasi terhadap Luky sekitar pukul 08.30 WIT. Tim medis dari TNI yang tiba di Mapolsek Kenyam kemudian melakukan tindakan medis terhadap korban. Dan korban dievakuasi ke Mimika untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat.

Aparat gabungan tersebut juga saling berkoordinasi untuk melakukan pengejaran terhadap KKB yang diduga dilakukan oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Sementara itu Luki Darmadi rencananya akan diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati Minggu Besok.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, bahwa pihaknya akan mengejar terus, ia juga mengatakan sebaiknya Pimpinan Kelompok Separatis Egianus Kogoya agar meletakkan senjata. Jangan sampai nanti ketika dilakukan pengejaran, barulah nanti ia menggunakan anak-anak dan perempuan menjadi tameng mereka.

Selain itu, Paulus juga meminta agar pelaku penyerangan yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut untuk kembali ke NKRI. Paulus berharap agar tokoh-tokoh pemerintah setempat untuk mencoba melakukan pendekatan terhadap KKSB.

Tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut memang jelas merupakan sebuah  kejahatan dan KKB tidak hanya organisasi penjual harapan palsu terkait kesejahteraan Papua, tetapi juga merupakan kelompok kriminal dan teror yang harus segera ditumpas oleh negara.

Kekejaman tersebut tentu saja tidak bisa dibiarkan, Kelompok Separatis Papua hanya ingin mewujudkan angan semu dengan melancarkan aksi teror yang meresahkan masyarakat.

Kelompok yang melakukan penembakan tersebut ditengarai merupakan sekumpulan anak muda yang merampas senjata, karena sudah memiliki senjata sehingga mereka jadi beringas.

Paulus menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pengejaranm jika kelompok separatis itu tidak mau meletakkan senjata, maka konsekuensinya adalah hidup atau mati.

Meski proses pengejaran telah dilakukan, tetapi pihaknya juga meminta kerjasama dari pemerintah setempat untuk membantu kepolisian dalam rangka penegakkan hukum.

Tidak hanya itu, kekejaman kelompok separatis tersebut sangat terasa ketika kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPB) merekrut sejumlah anak–anak dan remaja untuk melawan pasukan militer Indonesia. Tindakan tersebut tentu telah melanggar konvensi Internasional dan melanggar hak asasi anak untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

Kelompok Separatis memang dikenal sebagai biang keladi kerusuhan yang ada di Papua, dalam aksinya mereka cenderung membabi buta dan kerap menyerang aparat keamanan yang tengah beristirahat.

Padahal, pemerintah telah menggenjot pembangunan dan perekonomian yang ada di Papua, terbukti dengan adanya pembangunan infrastruktur dan BBM satu harga yang dapat dinikmati oleh masyarakat Papua. Hal tersebut tentu menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk Papua.

Tentunya dengan segala upaya dan ancaman yang ada di Papua, kita patut menjaga kedaulatan Indonesia dengan menjaga Papua agar tidak terlepas dari Pangkuan NKRI, Indonesia harus bersikap tegas kepada siapapun yang ingin memecah belah Bumi Pertiwi.

Rebecca Marian, Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER