Dua WNA Belanda Tewas Dalam Kebakaran Rumah di Pupuan Sawah

  • 25 Desember 2019
  • 21:35 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2318 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com - Sebuah rumah yang dihuni dua orang WNA Belanda di Banjar Pupuan Sawah, Desa Pupuan Sawah, Kecamatan Selemadeg, Tabanan terbakar Rabu (25/12/2019) dini hari. Akibatnya kedua WNA  yang sudah renta tersebut meninggal dunia karena terjebak dalam kobaran api.

Informasi di lapangan menyebutkan peristiwa itu bermula ketika pada hari sekitar pukul 00.24 Wita, saksi Ni Ketut Arini, 55, mendengar suara seperti guyuran air diatas seng yang kemudian disusul asap masuk kedalam rumahnya. Saat dicek ternyata asap berasal dari rumah yang ada disebelah rumahnya. Ia melihat api sudah melambung tinggi. Saksi sendiri tinggal bersama ibu kandungnya yang sedang sakit di utara TKP.

Saksi kemudian berlari meminta pertolongan kepada saudara kandungnya I Wayan Sudika yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter di utara TKP untuk bersama menyelamatkan ibu kandungnya yang sakit ke rumah saksi I Wayan Sudika. 

Setelah itu barulah saksi meminta tolong kepada warga, tetapi api sudah sangat besar, dan masyarakat tidak mampu memadamkan api. Namun warga berhasil menyelamatkan satu unit kendaraan Toyota Rush yang terparkir di TKP. Kemudian Kelian Dinas Pupuan Sawah I Made Sukadana menghubungi Polsek Selemadeg serta menghubungi petugas Pemadam Kebakaran juga unit PLN. Sekitar 30 menit kemudian 2 unit armada Damkar Tabanan tiba di TKP dan melakukan upaya pemadaman api. Akhirnya 1 jam kemudian api dapat di padamkan. Sayangnya rumah sudah hangus.

Kapolsek Selemadeg AKP I Made Budi Astawa membenarkan perihal peristiwa tersebut. Ia mengatakan jika setelah api padam pihaknya melakukan pemeriksaan di TKP dan menemukan kedua penghuni rumah Cristianus, 78, dan Hendrikus, 78, dalam kondisi meninggal dunia. Diduga keduanya terjebak dalam kebakaran dan tidak bisa menyelamatkan diri. Rumah dengan satu kamar utama, 1 toilet dan 1 dapur itu pun hangus.

"Menurut informasi dari aparat desa setempat, kedua korban sudah sekitar 10 tahun tinggal dirumah itu. Cristianus ini pensiunan pegawai negeri di negaranya dan Hendrikus ini yang merawatnya, sudah dianggap seperti saudara," ujarnya.

Cristianus sendiri mengidap stroke dan baru beberapa hal yang lalu keluar dari rumah sakit usai Opname. Dan korban sudah dianggap saudara angkat oleh kakak saksi Ni Ketut Arini, I Wayan Budiana yang tinggal di Pemogan, Denpasar.

Disamping menghanguskan bangunan rumah senilai Rp 600 juta, kebakaran itu juga menghanguskan surat berharga berupa BPKB mobil Toyota Rush, surat Deposito Bank BNI atas nama istri Wayan Budiana Ni Wayan Suwarni Rp senilai 600 juta, Buku Tabungan Bank Belanda, KITAS dan Paspor atas nama Cristianus dan Hendrikus, perhiasan emas, batu permata, serta uang tunai Rp 200 juta. "Sehingga total kerugian diperkirakan Rp 2 Miliar," lanjutnya.

Namun pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran. "Kita masih selidiki untuk penyebab kebakaran, dan jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah," tandasnya. ayu/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER