KPUD Jembrana Diminta Transparan Kelola Anggaran

  • 15 Desember 2019
  • 20:40 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 2423 Pengunjung
google

Jembrana,Suaradewata.com-Sejumlah masyarakat di Bumi Makepung Jembrana mengingatkan KPUD Jembrana harus transparan dalam penggunaan anggaran Pilkada Jembrana 2020 dan tidak menghalangi informasi jika masyarakat atau media yang ingin tahu. Minggu (15/12) 

Sejumlah warga kota Negara mengatakan, KPU harus terbuka kepada publik terkait transparansi dan akuntabilitas proses penyelenggaraan Pilkada Jembrana. Selain itu pengadaan logistik atau tahapan-tahapan pilkada harus transparan, akuntabel dan bersih dari kepentingan politik dan korupsi. ”Harus transparan, tidak boleh ditutupi kan ada PPID nya. Kalau diminta harus diberi tahu,termasuk rangkain acara launching mascot dan jingle pilkada Jembrana 2020 ” kata Supriyadi salah seorang warga 

Bahkan, dikatakan dalam penyelenggaraan Pilkada Jembrana 2020 mendatang ini harus mengedepannkan semangat transparansi guna terlaksanaya Pilkada yang bersih dan berkualitas. “Ini perlu dilakukan sehingga nantinya Pilkada yang jujur dan adil ini dapat dikawal bersama, termasuk anggaran yang melekat di KPUD Jembrana,” jelasnya 

Lebih lanjut dijelaskan, sesuai dengan UU Informasi publik, jika ada instansi atau lembaga yang tidak mau melaksanakan fungsi transparansi maka mekanismenya melalui KIP. “Kalau tidak ada keterbukaan informasi untuk publik, sudah tentu ada sesuatu pastinya. Maka, karena tidak ada keterbukaan ini, KPUD Jembrana sangat perlu di audit investigatif dalam menggunakan anggaran Pilkada,”harapnya 

Selain itu, dengan anggaran KPUD Jembrana yang cukup besar yang dalam pengelolaan anggaran tidak transparan dan akuntabel. Jelas, penggunaan anggaran pilkada cenderung boros dan tidak efektif, lantaran digunakan untuk alokasi diluar penyelenggaraan pilkada Jembrana 2020. “Buktinya, untuk  launching mascot dan jingle pilkada Jembrana 2020 harus menganggarkan sampai Rp 6 juta agar salah satu komunitas mau ikut dalam acara yang hanya konvoi dari pasar-kepasar lainya menaiki motor. Hal ini juga diperparah ada potongan atau ve terhadap artis maupun EO yang menyelenggarakan acara KPUD Jembrana. Kalau sampai membayar gitu berarti kan KPU tidak mempunyai inovasi dalam merangkai tahapan Pilkada Jembrana,” tegasnya 

Sementara, Ketua KPUD Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara saat dikomfirmasi mengatakan, untuk acara launching mascot dan jingle pilkada Jembrana 2020 sebesar Rp 40 juta potong pajak. Terkait dengan adanya deal dealan dengan artis dan dan EO terkait potongan itu nanti kesekretariat aja agar lebih jelas. “Untuk acara launching mascot dan jingle pilkada Jembrana 2020 Rp 40 juta yang dikelola oleh EO. Namun itu tidak termasuk dengan acara yang lainnya. Tapi untuk lebih jelas nanti daang aja kesekretariat, karena disekretariat yang lebih tau.” kilahnya dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER