H. Bambang ; Masjid Harus Hadir Memberikan Solusi untuk Umatnya, Bukan Sumber Masalah

  • 14 Desember 2019
  • 21:35 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2501 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan agar Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, mampu mengajak umatnya untuk menjaga keharmonisan dan selalu menjunjung toleransi dengan umat lain.

Itu disampaiakannya saat membuka acara Musyawarah Wilayah (Muswil), DMI Provinsi Bali  2019, Sabtu (14/12) di Denpasar.

"Saya tidak pernah membedakan satu umat dengan umat yang lain. Itu tidak bagus, hanya akan membuat perpecahan. Saat ini Saya sebagai Gubernur malah ingin merangkul semua umat untuk ikut membangun Bali," ungkap Gubernur Koster.

Dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, berbagai program telah tertuang dalam visi  "Nangun Sat Kerthi Loka Bali". Yakni melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru yang tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai pancasila 1 Juni 1945.

"Semua sudah jelas, prinsip Pancasila, dengan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga keharmonisan umat manusia di Bali terjalin dengan baik selama ini karena prinsip itu dijalankan. Saya ingin, Bali menjadi daerah percontohan akan toleransinya," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali H. Bambang Santoso dalam laporannya menyampaikan bahwa Dewan Masjid sebagai organisasi sosial keagamaan telah terbentuk secara struktural, mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional di seluruh Indonesia. Pun termasuk Provinsi Bali untuk kabupaten/kota telah terbentuk Dewan Masjid Indonesia.

Tugas utama Dewan Masjid menurutnya adalah meningkatkan fungsi masjid tidak saja sebagai pusat ibadah, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat sehingga tema musyawarah wilayah kali ini adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

"Ke depan masjid harus hadir memberikan solusi terhadap berbagai persoalan keumatan. Bukan sebaliknya masjid menjadi sumber masalah dan ini yang harus dihindari. Pada hari Jumat masyarakat muslim laki-laki dengan sukarela hadir di masjid tanpa selembar undangan pun dan ini sesungguhnya potensi bagi para penyuluh agama  mengumandangkan suara suci dalam suasana keheningan," ujarnya.

Lebih lanjut, upaya mendirikan masjid baru di Bali dikatakan Bambang sudah sedemikian jelas peraturannya sehingga harus mengikutinya.

"Karena aturannya sudah jelas, maka kita lebih konsentrasi untuk mempertahankan mengisi dan memakmurkan masjid yang sudah ada," tutupnya.mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER