Bangun BDUS, Pemkab Gianyar Kerjasama dengan PT Pegadaian dan Karang Taruna

  • 02 Desember 2019
  • 22:20 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3120 Pengunjung
istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Karang taruna Desa Bedahulu berhasil mewujudkan Bank Daur Ulang Sampah (BDUS) di tenggara areal kawasan Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. BDUS ini terwujud dari hasil kerjasama DLH, Karang Taruna Eka Wira Bhakti dan PT Pengadaian Wilayah VII Denpasar selaku penyantun Corporate Social Responsibility (CSR).

BDUS berupa sebuah bangunan lengkap dengan sarananya yang bernilai Rp 250 juta ini, diresmikan oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra, didampingi Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Asisten 3 Setda Gianyar I Wayan Sudamia, Plt. Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Pimpinan PT Pengadaian Wilayah VII Denpasar Nuril Islamiah dan OPD lainnya, Senin (2/11).

Nuril Islamiah mengatakan BDUS ini berkonsep memilah dan menabung sampah menjadi emas. Bentuknya, setiap warga dapat menjual sampahnya yang telah dipilah dan uangnya ditabungkan di PT Pegadaian. Selanjutnya, uang tabungan itu diinvestasikan dalam bentuk emas di PT Pegadaian. ‘’Dalam jumlah tertentu, emas ini dapat ditarik oleh penabung uang dari sampah itu,’’ jelasnya.

Nuril mengakui, mewujudkan BDUS ini tak mudah karena membutuhkan komitmen yang kuat antara Pemkab Gianyar, PT Pegadaian dan masyakat setempat. ‘’Makanya saya sangat  berterima kasih kepada Pak Kujus (Plt. Kepala DLH Gianyar) yang telah capek-capek untuk mewujudkan bank daur ulang sampah ini. Karena ini cita-cita mulia kita bersama, maka harus diwujudkan,’’ jelasnya.

Nuril menambahkan PT Pegadaian baru bisa membuat lima BDUS melalui CSR yakni di Kupang, NTT, Mataram, NTB dan Gianyar. ‘’Untuk pengelolaan sampah seperti ini, kami inginkan Gianyar jadi contoh untuk daerah lain. Jadikan sampah sebagai aset, bukan menjijikkan,’’ tambahnya.

Ketua BDUS, Pande Putu Mertayasa mengakui, BDUS Bedulu ini dibentuk bersama Karang Taruna Eka Wira Bhakti Desa Bedulu karena termotivasi kondisi lingkungan utamanya di lingkungan Pura Samuan Tiga yang banyak sampah. Sampah dibuang di sungai dengan gerakan bersih-bersih lingkungan. “Kami punya pola sendiri. Kami membuat komunitas yang punya rasa prihatin terhadap lingkungan, sehingga menginspirasi masyarakat yang lain,” kata Pande Putu Mertayasa.

Dirinya sejak dua tahun mendampingi DLH untuk menyukseskan program bidang persampahan ini. Karena semangat dan kerja sama yang intens dengan segenap komponen, maka BDUS ini terjuwud dengan baik. 

Dia mengaku senang karena BDUS ini terwujud sebelum piodalan di Pura Samuan Tiga. Dengan begitu, sampah piodalan di pura ini bisa dipilah untuk dikelola di BDUS ini.  ‘’Untuk sampah keluarga, sebelum dibawa ke BDUS, harus dipilih. BDUS ini didukung komunitas bersih- bersih tiap minggu,’’ katanya.

Sementara itu, Bupati Gianyar Made Mahayastra dalam sambutannya secara khusus mengakui semangat kerja Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra. Karena di ujung masa jabatannya sebagai Kepala DLH (kini menjabat Sekretaris DPRD Gianyar), mampu mewujudkan BDUS ini secara baik. ‘’Semangat pembangunan BDUS ini sesuai dengan kondisi Bali, termasuk Gianyar yang sedang menghadapi darurat sampah,’’ sampainya.

Bupati mengaku bangga karena masyarakat mau menerima BDUS ini di tanah laba atau kawasan suci Pura Samuan Tiga. Maka BDUS ini bermakna sebagai semangat Batara Siwa selaku pelebur segala hal untuk kehidupan yang lebih baik. ‘’Ini pas ada di kawasan pura. Masyarakat Bali jangan takut dengan sampah. Bertemanlah dengan sampah,’’ jelas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Bupati Mahayastra pada kesempatan itu menyampaikan, dalam hal penanganan masalah sampah hal terpenting adalah keseriusan pengelolaan. ‘’Bertemanlah dengan sampah agar dapat menjadikannya barang yang bernilai ekonomis. BDUS ini sesuai cita-cita kita dalam mengatasi masalah sampah dari hulu. Ini merupakan contoh yang akan disebarluaskan di Kabupaten Gianyar. Di setiap desa agar ada satu atau dua bank seperti ini. Pemkab akan dukung penuh,” ujar Mahayastra.

Mahayastra mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat di Gianyar dalam hal menjaga kelestarian lingkungan, makin membaik. Hal itu dibuktikan dengan kemunculan komunitas-komunitas pemerhati dan pecinta lingkungan. rls/gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER