Upacara Detik-Detik Kemerdekaan RI di Bangli Gunakan Pakaian Adat Nusantara

  • 17 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2943 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Berbeda dengan peringatan hari kemerdekaan RI tahun-tahun sebelumnya, Peringatan Detik-Detik HUT Kemerdekaan RI ke-74,  Sabtu, 17 Agustus  tahun 2019 di kabupaten Bangli kali ini diwarnai suasana berbeda. Pasalnya, peserta upacara yang didominasi para siswa dan ASN dilingkungan Pemkab Bangli kompak mengenakan pakaian adat Bali. Sementara para pimpinan OPD menggunakan pakaian adat nusantara. Lebih menarik lagi, Bupati Bangli I Made Gianyar selaku inspektur upacara menggunakan pakaian adat agung Bali. Hal ini merupakan bentuk implentasi dan kreasi dari semboyan Bangsa Indonesia yakni “Bhineka Tunggal Ika”.

Sesuai pantauan, selain Bupati tampak Wakil Bupati Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Bangli IB Giri Putra serta Pimpinan Sementara DPRD Kabupaten Bangli kompak mengenakan pakaian adat agung Bali. Peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan saat itu ditandai dengan suara sirene dan pengibaran Bendera Merah Putih oleh pasukan Paskibraka kabupaten Bangli.

Usai upacara, Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan perayaan detik detik kemerdekaan ini merupakan momentum pemersatu bangsa yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika.  “Norma tertinggi di Indonesia itu adalah Pancasila. Berikutnya ada Bhineka Tunggal Ika. Sehingga Bapak Presiden kita sangat luar biasa. Kalau dulu, kita tidak berani melakukan inovasi. Padahal, untuk pakaian ini, adalah salah satunya yang tidak harus mengikuti Belanda. Kita  kan sudah dari dulu berbhineka tunggal ika,” ungkap Bupati Made Gianyar.

Oleh karena itu, diyakini untuk urusan penggunaan pakaian tidak akan masalah masing-masing daerah berkreasi. “Tidak perlu harus diatur pakaiannya seragam. Mungkin kalau yang lain-lain, terkait pengelolaan keuangan, itu unifikasi jadi satu-kesatuan. Ada hal-hal yang harus satu, ada hal-hal yang berbeda,” jelasnya. Untuk itu, Bupati Made Gianyar juga memberikan apresiasi terhadap kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster menyangkut pakaian adat Bali ini. “Saat ulang tahun Propinsi Bali kita berpakaian adat, berikutnya HUT RI kita juga berpakaian adat. Selanjutnya ada kreasi lagi. Bupati ini, kan harus menampung pikiran-pikiran positif. Dari usulan Wakil Bupati kita berpakaian adat nusantara saja. Sehingga kita berbagilah kepada OPD. Kalau Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Pimpinan DPRD menggunakan pakaian adat agung Bali,” ungkapnya sembari mengaku pertama kali menggunakan pakaian adat agung Bali, sehingga merasa Bahagia.

Lebih lanjut, Bupati Made Gianyar mengungkapkan, kaitan tema Hut Kemerdekaan RI ke 74 “SDM  Unggul Indonesia Maju” Pemkab Bangli tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM,   sehingga pembangunan di Bangli bisa sesuai harapan menuju masyarakat adil dan Makmur. “Pemerintah kabupaten Bangli akan selalu memfasilitasi masyarakat sehingga kualitas SDM Bangli bisa lebih baik lagi,” tegasnya. Ditambahkan, peningkatan kualitas SDM merupakan sebuah keharusan untuk kemajuan bangsa dan negara. Ini, lanjutnya, sesuai dengan prioritas utama pemerintah pusat tahun ini adalah SDM Unggul yang terkonsolidasi dengan baik. “Penguatan SDM menuju manusia unggul memiliki hubungan dengan peningkatan produktivitas kerja. Ini nantinya akan berguna didalam berbagai lini dan bidang pekerjaan,  apalagi di tengah gejolak ekonomi yang kini harus bersaing secara ketat. Karena itu, masyarakat Indonesia dituntut konsiten menaikkan angka pertumbuhan ekonomi,” sebutnya.

Untuk mendukung semuanya itu, strategi pembangunan SDM yang baik adalah hal yang harusnya menjadi fokus utama bangsa Indonesia dan di Bangli khususnya. Sehingga nantinya masyarakat dapat menjadi sumber daya manusia yang terampil dan unggul serta mampu berkontribusi membangun bangsa. Diakhir upacara Bupati beserta rombongan melakukan ziarah dan tabur bunga di tugu makam pahlawan Kapten Anak Agung Anom Mudita, di desa Pengelipuran, Kubu, Bangli. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER