Dua Rumah di Buleleng Roboh Akibat Gempa Selasa Pagi

  • 16 Juli 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2805 Pengunjung
suaradewata

Buleleng,suaradewata.com - Dua rumah yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng dikabarkan roboh, akibat guncangan gempa bumi yang terjadi pada Selasa (16/7/2019) pagi sekitar pukul 08.15 wita, yang berkekuatan magnitudo 5,8 SR berpusat di laut selatan Bali. Bukan saja merusak dua bangunan rumah, gempa itu juga membuat masyarakat Buleleng berhamburan keluar rumah.

Dua rumah yang roboh yakni bangunan rumah milik Wayan Ritawan (40) warga Banjar Dinas Kelod, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng dan rumah milik warga betnama Gede Sutapa (56) di Banjar Dinas Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, saat ini masih mendata total kerugian dan kemungkinan ada bangunan lain rusak akibat gempa. Tapi untuk sementara, kerugian ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, dari pantauan dilokasi untuk sementara baru ada dua rumah rumah yang dilaporkan rusak. "Baru dua ada informasi rumah rusak, itu di Busungbiu dan Depeha. Total kerugian sebesar Rp50 juta. Para Camat saya harap, mendata secara detail untuk dilaporkan," kata Ida Bagus Suadnyana, Selasa (17/7/2019) siang.

Gempa yang terjadi pada Selasa (17/7) pagi ini, memang dirasakan di seluruh wilayah Bali dan beberapa wilayah di Provinsi NTB dan wilayah Jawa Timur. Gempa ini terjadi, karena pergerakan lempeng bumi yakni lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia di dalam perut bumi.

Sementara akibat gempa yang terjadi itu, menyebabkan semua sekolah di wilayah Seririt memulangkan siswanya lebih awal. Sejumlah orang tua siswa terlihat panik ketika menjemput anaknya ke sekolah. Sebagian murid-murid terlihat pucat pasca adanta guncangan gempa tersebut.

Untuk itu Suadnyana meminta, agar masyarakat Buleleng dan Bali khususnya tetap tenang. Menurut Suadnyana, dari hasil rapat koordinasi di Palembang beberapa waktu lalu, memberikan informasi bahwa megatrust Indonesia masih sedang bekerja dan berpotensi ada gempa berskala besar. "Jadi saya himbau, masyarakat agar tetap waspada dan tenang," tandas Bagus Suadnyana. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER