Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin Akhiri Konflik Berkepanjangan

  • 15 Maret 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2152 Pengunjung
istimewa

Gianyar, suaradewata.com – Setelah melalui konfilk adat berkepanjangan, akhirnya Pakudui Kangin mau untuk bersatu kembali dengan Pakudui Kawan sebagai satu desa pekraman. Kesepakatan penyelesaian konflik adat tersebut didapatkan setelah Kelian adat Pakudui Kangin I Made Karsa dan prajuru adat lainnya dari Pakudui Kangin melakukan mediasi bersama Tim Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Gianyar,  di ruang rapat Kesbangpol Linmas kabupaten Gianyar, Kamis (14/3/2019).

Kelian adat Pakudui Kangin I Made Karsa menjelaskan bahwa dari pihak Pakudui Kangin akan mengikuti saran dan arahan dari Bupati Gianyar dalam hal ini Tim Penanganan Konflik Sosial untuk bersatu kembali dalam satu wadah, yakni Desa Pakraman Pakudui menjadi satu dengan Pihak Pakudui Tempek Kawan. Dalam kesepakatan kegiatan Mediasi antar kedua belah pihak, Pakudui kangin  memilih opsi 2 sesuai konsep dari Tim Penanganan Konflik Sosial  Kabupaten Gianyar yaitu, Parahyangan yang ada di Pakudui dengan sistem Empon,  dimana melaksanakan kewajiban ayahan sesuai dengan tradisi yang ada (Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin) dengan pembiayaan dari aset/kekayaan Desa Pekraman Pakudui.

Mediasi lanjutan antar kedua belah pihak yang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2019 di Kantor Bupati Gianyar dari Pihak Pakudui Kangin bersedia untuk ikut dan akan menyampaikan keinginan sesuai opsi 2 yang dipilih oleh pihak Pakudui Kangin dalam mediasi dengan Bupati Gianyar.

Pihak Pakudui Tempek Kangin bersedia untuk bersatu kembali dan menerima pelaksanaan eksekusi asalkan semuanya harus jelas dimana yang menjadi kendala / pertanyaan adalah awig - awig Desa Pekraman Pakudui yang dipakai kedepan setelah bergabung kembali. Warga Pakudui Kangin lebih menginginkan agar awig - awig direvisi kembali berdasarkan kesepakatan bersama, serta terkait permasalahan empon Pura sebagai kewajiban di Desa pakraman sebagian besar sudah dapat diterima dan akan mengikuti keinginan atau arahan dari pihak Pemerintah untuk bersatu kembali dalam satu Desa Pakraman Pakudui.

Adapun Konsep/Draft yang telah dibuat oleh Tim Penanganan Konflik Sosial dan telah diberikan kepada Pihak Pakudui Tempek Kawan dan Pakudui Tempek Kangin untuk selanjutnya dipelajari dalam mediasi yang dilakukan oleh Forkopimda pada tanggal 15 Maret 2019 antara lain :

a.         Parahyangan yg ada di Pakudui diempon secara bersama sama dengan pembiayaan bersumber dari kekayaan desa Pekraman, Krama Desa Pakudui bergabung menjadi satu kesatuan dengan satu kesatuan wilayah, dimana krama mendapatkan hak dan kewajiban yang sama.

b.         Parahyangan yang ada di Pakudui dengan sistem Empon dimana melaksanakan kewajiban ayahan sesuai dengan tradisi yang ada (Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin) dengan pembiayaan dari Desa Pekraman dengan sumber aset/kekayaan Desa Pekraman Pakudui.

c.         Parahyangan yang ada di Pakudui dengan sistem Empon dimana melaksanakan kewajiban ayahan sesuai dengan tradisi yang ada (Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin) dengan pembiayaan yang bersumber dari kekayaan Desa Pekraman proporsional (berdasarkan prosentase)

Ketiga opsi tersebut bersifat umum dan kedepannya secara teknis dibahas atau diatur dalam awig - awig. Dan terakhir apabila tidak bisa disatukan kembali maka sepenuhnya akan diserahkan kepada penegak hukum. rls/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER