Kunjungan Kerja Ranperda Kontribusi Wisatawan ke AP I

  • 22 Januari 2019
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1780 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - DPRD Povinsi Bali saat ini sedang membahas Ranperda tentang konstribusi wisatawan untuk pelestarian lingkungan alam dan budaya Bali. Guna mematangkan materi dan substansi Ranperda ini, Pansus Ranperda konstribusi wisatawan meminta masukan dari stakeholder terkait.

Ketua Pansus Ranperda Konstribusi wisatawan untuk pelestarian alam dan budaya Bali I Ketut Suwandi bersama jajaran,melakukan kunjungan kerja ( Kunker) ke PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mereka diterima Yanus Suprayogi, General Manager PT Angakasa Pura I, beserta jajaran dilantai 3 Hotel Novotel I Gusti Ngurah Rai.

Pada kesempatan tersebut, Yanus Supayogi mengaku dengan kehadiran Ranperda ini. Ia berpandangan,turis datang ke Bali untuk menikmat budaya dan pariwisata Bali. untuk melestarikan budaya ini, maka biaya nya cukup besar.

Karena itu, kami mendukung sekali biaya pungutan ini. Semoga kedepan tidak ada halangan. Pemerintah saya yakin juga dukung sepenuhnya. Tinggal kita mencari mekanisme seperti apa yang pas. Dan kami berharap, ini bisa diperlakukan.

 Hanya saja dari beberapa opsi pungutan kepada wisatawan yang selama ini, mengerucut, Yanus Suprayogi mengaki lebih sepakat dengan opsi pungutan digabung dengan tiket wisatawan pihaknya tidak sepakat dengan opsi lainnya, berupa konter khusus di areal bandara Ngurah Rai.

Kami sepakat include dalam tiket. Ini saran kami. Sehingga penumpang bisa bayar tanpa merasa berat. Semua masuk dalam tiket. Jadi tidak ada pungutan lagi. Saya yakin ini bisa.

Terkait besaran pungutan dollar AS. Yanus Suprayogi mengaku kurang sepakat. Angka tersebut dinilai cukup besar sebagai langkah awal. Ia pun menyarankan, agar besarnya pungutan dilakukan secara bertahap.

 Saya harap bertahap. Tahun ini, berapa dulu. Tahun berikutnya kita naikan. Tergantung hitung-hitungan Pemprov Bali. tapi kami dari AP minta besarnya pungutan secara bertahap.

 Sementara itu ketua Pansus Ranperda Konstribusi wisatawan untuk pelestarian lingkungan alam dan budaya Bali, I ketut Suwandi, mengatakan, ada 3 hal yang menjadi masukan dalam kunjungan kerja ke AP I kali ini.

Pertama, membuat payung hukum untuk melakukan pungutan dan dimana pungutan itu dilakukan. AP I lebih sepakat pungutan digabung dengan tiket wisatawan. Sebab jika dibuatkan konter pungutan tersendiri, hal itu sudah tidak mungkin karena berbagai alasan.

 Kedua,alasan melakukan pungutan dan peruntukannya agar lebih mendetail. Ketiga, pungutan tersebut jangan terlalu tinggi agar tidak memengaruhi kunjungan wisatawan.rls/gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER