Menyelami Makna Tol Langit Yang Sempat Ditertawakan

  • 24 Maret 2019
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1556 Pengunjung
google

Opini, suaradewata.com - Penampilan Ma’ruf Amin dengan penuh rasa percaya diri dalam gelaran Debat Cawapres beberapa hari yang lalu, mendapat apresiasi tinggi dari penoton langsung maunpun warganet. Calon Wakil Presiden pendamping Jokowi tersebut sempat mengatakan sesuatu yang sempat mengundang tawa para hadirin. Menurut dirinya, Pemerintahan Joko Widodo tak hanya berhasil membangun infrastruktur darat, laut dan udara, tetapi juga infrastruktur langit.

            “Pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun infrastruktur, baik infrastruktur laut, infrastruktur udara maupun infrastruktur langit,” tutur Ma’ruf Amin dalam sesi debat melawan Sandiaga Uno.

            Pernyataan tersebut mampu menghentikan tawa khalayak seketika, setelah mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul (PBNU) itu menjelaskan lebih lanjut arti istilah yang dimaksud. Infrastruktur langit itu merujuk pada proyek pembangunan jaringan serta optik Nasional Palapa Ring.

            “Infrastruktur langit adalah melalui Palapa Ring mengenai infrastruktur digital, sehingga sekarang tumbuh usaha, seperti start up, bahkan juga unicorn, bahkan juga kemungkinan sebentar lagi akan ada decacorn,” jelasnya.

            Namun ternyata, bukan kali ini saja sosok Kiai kharismatik tersebut menyebutkan istilah infrastruktur langit. Karena sebelumnya cawapres nomor urut 01 itu pernah menggunakan istilah ‘tol langit’.

            Menurutnya, dengan adanya Infrastruktur langit tersebut dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Sekaligus bekal untuk generasi muda menghadapi masa depan.

            “Kita patut bersyukur bahwa tingkat pengangguran sudah sangat rendah. Kita juga mendorong tenaga kerja kita mampu menguasai teknologi, terutama berbasis digital,” tutur Kiai Ma’ruf.

Rudi Antara selaku menkominfo, mengatakan bahwa istilah tersebut merepresentasikan seluruh fasilitas dari pemerintah seperi bagian internet.

Pihaknya juga menambahkan penggunaan kata tol langit sebenarnya disesuaikan dengan gaya komunikasi Ma’ruf Amin, yang kerap menggunakan gaya bahasa ‘pasar’ yang mudah dimengerti dan ringan.

“Ingat waktu Ma’ruf membuat fatwa MUI, bagaimana umat islam harus memanfaatkan media sosial, kan itu terlalu panjang, yaudah diberi nama Muamalah Medsosiyah, kan gampang diingat,” Tutur Rudiantara.

Dalam debat Cawapres melawan Sandiaga, Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya bersama Jokowi akan terus berupaya menumbuhkan bisnis digital di dalam negeri supaya angka pengangguran di dalam negeri bisa terus ditekan.

Cawapres nomor urut 01 tersebut bahkan menyatakan, sampai dengan 2024 mendatang, bisa menumbuhkan 3.500 perusahaan rintisan (startup).

Ma’ruf Amin menuturkan bahwa upaya tersebut kemungkinan besar akan lebih mudah dilakukan. Apalagi, pemerintahan Jokowi yang sudah berlangsung empat tahun ini sudah membangun infrastruktur langit atau digital yang bisa memberikan banyak manfaat untuk mendukung ekonomi digital.

            Hal ini tentu tak lepas dari peran Kominfo dibawah pemerintahan Jokowi, demi meningkatkan kualitas internet di seluruh wilayah, Kominfo membangun jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

            Proyek ini nantinya akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada, dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia  (Palapa Ring Timur). Adapun, Palapa Ring Timur yang akan dibangun sepanjang 4.450 kilometer.

Istilah Tol Langit memang sempat ditertawakan, namun ternyata ada alasan dibalik penggunaan istilah ini. Menkominfo Rudiantara pernah mengatakan, “Secara Keseluruhan itu mungkin disebutnya “Tol Langit” biar gampang. Karena kan tidak ada fisiknya. Kalau tol darat, tol laut kan ada fisiknya.”

Teknologi tol langit atau infrastruktur langit itu nyata ada namun secara fisik bersifat invisible atau tidak terlihat. Adanya beragam istilah dalam konteks global antara lain space – based internet atau space internet saja. Bahkan dalam konteks yang lebih luas yaitu teknologi komunikasi ruang angkasa, adapula istilah deep space internet atau interplanetary internet seiiring dengan misi ke ruang angkasa yang memerlukan transmisi data yang lebih efisien.

Nah, tol langit atau infrastruktur langit yang dilontarkan oleh Cawapres Ma’ruf Amin adalah teknologi serupa yang ditransmisikan melalui infrastruktur kabel serat optik dengan kabel bawah laut.

Adanya tol infrastruktur langit tersebut, menjadikan Indonesia saat ini memiliki internet backbone sendiri yang akan memberikan akses cepat untuk berbagai keperluan baik profesional, industri ataupun personal.

Rivka Mayangsari, penulis adalah Pemerhati Sosial dan Politik


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER