Resmikan PTSP, MAN Amlapura Luncurkan E-Learning Antisipasi KBM di Tengah Bencana Erupsi Gunung Agun

  • 28 Februari 2019
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 2784 Pengunjung
istimewa

Karangasem, suaradewata.com - Berbagai upaya dan inovasi dilakukan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Amlapura agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebisa mungkin terus dilaksanakan meski ditengah situasi bencana, seperti Erupsi Gunung Agung, dimana saat itu sebagian siswa dan guru serta tenaga kependidikan berada di posko-posko pengungsian.

 

Salah satunya dengan meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diresmikan oleh Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Bali. I Nyoman Latra, pada Rabu (27/2/2019). Dengan PTSP ini memungkinkan para siswa dan orang tua wali murid mengakses informasi dengan cepat melalui Gudget atau HP Android mereka, karena memang PTSP ini sendiri merupakan aplikasi berbasis Android, dimana aplikasi ini meliputi E-Kinerja dan E-Learning.

 

Kepada wartawan, Kepala MAN Amlapura, Supriyanto, menjelaskan PTSP sendiri dirancang untuk memberikan pelayanan informasi yang cepat, mudah, transparan dan terukur dengan menyuguhkan pelayanan prima, akuntabel yang jauh dari KKN. “Ini adalah bentuk jawaban dari tantangan Kemenag Kabupaten Karangasem yang telah berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, serta mewujudkan tiga mantra Kemenag yaitu, Moderasi Agama, Kebersamaan Umat dan Integrasi Data,” ucapnya.

 

Yang terpenting dari ini adalah sistem E-Learning dan E-Kinnerja yang diharapkan bisa bekerja dengan baik. Sistem ini sebenarnya sudah dirancang cukup lama oleh tim IT MAN Amlapura hanya saja masih dilakukan berbagai penyempurnaan. Dan ini kata Supriyanto, merupakan bagian dari langkah antisipasi jika terjadi bencana Erupsi Gunung Agung, dimana saat itu kemungkinan sebagaian besar siswa, guru maupun pegawai di MAN Amlapura harus menyelamatkan diri dan berada di posko pengungsian.

 

Dengan E-Learning, memungkinkan para siswa bisa terus bisa mengikuti KBM kendati berada di pos-pos pengungsian yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh dengan menggunakan HP Android mereka. Pun demikian dengan E-Kinerja, aktifitas guru dan tenaga kependidikan bisa terpantau dengan baik.

 

“Sistim ini pernah kita coba saat penetapan status awas pada September 2017 lalu, dimana KBM bisa tetap dilaksanakan di lokasi pengungsian,” ungkapnya. Hanya saja sistim ini bergantung pada kekuatan signal data 4G yang ada dimasing-masing lokasi user itu sendiri, sertasignal yang drop karena user yang melebihi kapasitas.

 

Aplikasi ini sendiri dirancang oleh Miftahurrahman, salah seorang tenaga honorer di MAN Amlapura, disamping sejumlah aplikasi berbasis android lainnya yang sudah diluncurkan seperti EMIA (absensi sekolah) merupakan aplikasi pertama yang diliris, START (penilaian raport), D’Cos Madrasah (siswa baru), Committee System, SAO (ujian online), ALO (Perpustakaan), GGO (Bimbingan Karier), TESLA (Persediaan bahan lab), E Kinerja ( Kinerja harian ASN), E Learning (Pembelajaran siswa dan guru), Website (Informasi bagian Humas). nov/rls/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER