Sempat Bikin Geger, Warga Dusun Sidaparna Temukan Bungkusan Kampil Berisi Tulang Belulang…TERNYATA

  • 25 Februari 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2804 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Temuan bungkusan kampil berisi tulang belulang, menyebabkan warga dusun Sidaparna, desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli sempat geger. Pasalnya, bungkusan tersebut ditemukan warga saat akan menebang pohon bambu di jurang atau tukad mati antar perbatasan Kebon dan dusun Sideparna, desa Yangapi. Namun dari keterangan saksi-saksi, temuan tulang belulang yang awalnya diduga kerangka manusia tersebut belakangan diketahui adalah tulang belulang hewan. Meski demikian, untuk memastikan temuan tersebut polisi masih akan melakukan indetifikasi uji forensik terhadap temuan tersebut agar masyarakat tidak resah.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi Senin (25/02), tidak menampik adanya laporan temuan bungkusan kampil berisi tulang belulang tersebut. Disampaikan dari keterangan saksi-saksi, sejatinya kronologis kejadian, bermula pada hari Senin (18/02/2019) sekira pukul 14.00 wita, saksi I Wayan Lonto (35), datang ke TKP yakni di Jurang Tukad Mati perbatasan Kebon dan Sidaparna hendak menebang bambu untuk di buat kerajinan anyaman. “Saat itu, saksi sudah melihat sebuah karung kampil beras. Namun karena takut saksi tidak berani membukanya,” ungkapnya. Selanjutnya temuan tersebut, disampaikan oleh saksi pertama kepada kepada saksi lainnya I Nyoman Sukadana (53) dan sekira pukul 16.00 wita kasus tersebut dilaporkan kepada Kepala Dusun Sidaparna, I Ketut Suandika (38).

Lebih lanjut, pada hari Minggu (24/02/2019) sekitar pukul 15.00 wita, I Wayan Lonto kembali mencari bambu ke tkp. Karena penasaran terhadap isi kampil tersebut, Lonto sempat memeriksa kampil karung tersebut. “Saksi sempat terkejut karena saat diperiksa isi dalam kampil tersebut, justru melihat tulang belulang sehingga kasus ini akhirnya dilaporkan, Senin tadi pagi oleh kepala dusun Sidaparna,” jelasnya.

Tindak lanjut dari laporan warga tersebut, Kasat Reskrim bersama anggota dan tim identifikasi beserta jajaran Polsek Tembuku langsung turun ke lokasi. “Dari hasil keterangan saksi-saksi dan olah TKP, tulang belulang tersebut sejatinya dulunya sekitar tahun 1993 pertama kali telah ditemukan oleh warga setempat, Ni Made Rusmiati saat keluarga ini menggali tanah urug untuk meninggikan pondasi rumah yang mereka tempati” jelasnya.

Disampaikan juga, dari keterangan langsung saksi Ni Made Rusmiati, menyampaikan bahwa memang benar pada tahun 1993 saksi bersama suaminya yang bernama I Wayan Widi yang sekarang bekerja di Singaraja, meminjam tanah pekarangan rumah milik warga Sidaparna yang ditinggal Transmigrasi ke  Sulawesi. “Tulang belulang itu ditemukan terkubur didalam tanah, pada saat yang bersangkutan membuat tambahan pondasi rumah pada bagian depan dan mencari tanah urug pada barat rumah,” jelasnya.

Hanya saja, karena tidak ada curiga saat itu, temuan tulang belulang yang ditemukan tersebut, selanjutnya dikumpulkan kemudian di taruh diatas kampil putih dan dibungkus dengan kampil tersebut. “Dari keterangan saksi tersebut, pada saat ditemukan tulang belulang tersebut ada salah satu tulang yang bentuknya panjang menyerupai tengkorak sapi,” jelasnya. Karena itu, saksi saat itu bersama suaminya sambil mencari rumput langsung membuang temuannya yang sudah dibungkus kampil tersebut ke tukad mati tersebut.  Dengan kata lain, temuan tulang belulang yang sebelumnya telah dibuang tahun 1993 tersebut, kini kembali ditemukan warga lainnya yang menyebabkan warga kembali dibuat geger. Sebab, saat ditemukan kembali, kondisi tulang belulang tersebut telah rapuh sehingga menyulitkan identifikasi untuk mengetahui secara pasti apakah tulang belulang tersebut manusia atau hewan. “Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, memang ada kesesuaian bahwa tulang belulang tersebut adalah tulang hewan. Namun untuk kepastiannya, apakah tulang belulang itu Manusia atau hewan, kami masih akan memeriksakan untuk diuji forensik,” pungkas AKP. Sulhadi. ard/rat


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER