Sebelum Menuju Monumen Lumbung, Perjalanan Napak Tilas Sembahyang Di Merajan Made Katon

  • 20 November 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2969 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Perjalanan Napak Tilas pejuang Nasional I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Tabanan setelah menerima panji-panji I Gusti Ngurah Rai di Lapangan Umum Kediri, Senin, (19/11/2018), langsung menuju Merajan Made Katon, 78 di Banjar Bengkel Desa Bengkel Sari Kecamatan Selemadeg Barat. Setibanya di merajan Made Katon, rombongan Napak Tilas melakukan persembahyangan bersama sebelum menuju Monumen Lumbung di Banjar Dajan Sema Desa Lumbung Kecamatan Selemadeg Barat.

Menurut penuturan Made Katon yang merupakan anak pejuang dari I Nengah Riyeg (alm), menuturkan bahwa sekitar tahun 1946 Pejuang Nasional I Gusti Ngurah Rai datang kerumahnya dan langsung melakukan persembahyangan di merajannya. "Bapak Gusti Ngurah Rai serta rombongan datang dari Jawa lewat Lalanglinggah pernah mampir dirumah sendiri di rumah Bengkel, lanjut bersembahyang baru beliau berangkat disebelah utara Banjar Bengkel nyeberang ketimur lewat Lengangan, lanjut ke Munduk Malang Gadungan," tutur Katon kepada media suaradewata.com, Senin, (19/11/2018).

Tidak hanya itu, kedatangan Pejuang Nasional I Gusti Ngurah Rai pada saat itu menjadikan rumahnya menjadi gudang dan penyimpanan senjata. Katon pun menyebutkan ada sekitar 7 senjata terdiri dari 6 senjata laras panjang dan 1 senjata berantai yang pelurunya banyak. Dan senjata itu dibawa untuk bertempur di Lumbung. Selain itu, Katon juga mengatakan bahwa rumahnya dulu sempat dijadikan tempat untuk menyusun strategi perang oleh Pejuang Nasional I Gusti Ngurah Rai.

"Sehingga akhirnya ada sejarah di Lumbung diperingati ada Candi untuk persembahyangan bersama bagi anak anak pejuang semuanya, mudah mudahan genersi muda ini bisa berlanjut mempertahankan RI," ucapnya.

Katon pun berharap kepada genersi muda, dimana Katon selaku anak pejuang pada jaman pejuang, Katon sudah biasa membawa makanan kepada orang-orang tua untuk berjuang di dalam perlindungan. Jadi dalam hal ini bagaimana anak-anak semuanya untuk bisa melanjutkan perjuangan orang-orang tua kita. Dan dalam rangka melaksanakan tugas Napak Tilas ini agar bisa mengenang betapa perihnya perjuangan orang-orang tua disini.

"Jadi bagiamana anak anak bisa melanjutkan perjuangan orang orang tua kita, sehingga betul betul bersiap untuk menumpahkan darah demi membela Negara kita Republik Indonesia, mudah mudahan Negara kita tetap jaya Republik Indonesia ini," harapnya.

Dalam perjalanan Napak Tilas tersebut, adapun tempat yang dilalui yakni dari Lapangan Umum Kediri menuju Merajan Made Katon di Banjar Bengkel Desa Bengkel Sari Kecamatan Selemadeg Barat, lanjut menuju Monumen Lumbung di Banjar Dajan Sema Desa Lumbung Kecamatan Selemadeg Barat, lanjut menuju Monumen Markas Besar Oemoem (MBO) Sunda Ketjil di Banjar Munduk Malang Desa Dalang, Selemadeg Timur, lanjut terakhir menuju Pura Dalem Basa di Banjar Ole Desa Dauh Puri Kecamatan Marga.ang/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER