Ratusan Pratima Turun Kabeh Saat Puncak Karya Agung Panca Walikrama Pura Kehen

  • 22 Oktober 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4289 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com –  Sebanyak 13 sulinggih memuput prosesi puncak Karya Panca Wali Krama Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen Bangli, yang dilaksanakan pada Soma Keliwon Landep, Senin (22/10/2018). Turut hadir dalam pelaksanaan karya tersebut, Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati (Wabup) Bangli Sang Nyoman Sedana Arta berserta istri, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta istri, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli I.B. Gde Giri Putra beserta istri, mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, IGN Kesuma Kelakan, Anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Adnyana, Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles, mantan Bupati Bangli, pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli, Perbekel se-Bangli, Bendesa se-Bangli dan ribuan krama bebanuan Pura Kehen.

Bupati Bangli I Made Gianyar pada kesempatan itu mengatakan, sesuai dengan isi lontar Dewa Tatwa, disebutkan bahwa tata cara bagi yang akan melaksanakan yadnya, baik pada tingkatan kecil, sedang maupun besar, harus didasari oleh pikiran yang tulus iklas dan suci. “Tidak boleh perhitungan, tidak boleh mengeluarkan amarah, apalagi melawan arahan sulinggih.  Intinya yadnya harus dilaksanakan dengan pikiran yang tulus, iklas dan suci”jelasnya.

Terkait dengan pelaksanaan Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen, ia mengatakan, tujuan dari pelaksanaan yadnya suci ini adalah untuk menyucikan alam semesta beserta isinya, agar mencapai moksartam jagadhita ya ca idi dharma. Yakni mencapai kesejahteraan hidup dan mencapai kebahagiaan akhirat (moksa), berdasarkan kebenaran dan kesucian. Selain itu, jelas dia, yadnya ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan srada dan bhakti umat kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa didasari oleh keinginan yang suci dan tulus iklas.

Saat itu, Bupati Made Gianyar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, utamanya krama adat bebanuan Pura Kehen sebanyak 25 banjar adat. karena dengan semangat ngayah bersama, Karya Panca Wali Krama lan Pengusabaan Ida Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan hari ini bisa berjalan dengan baik. Ia juga berharap, melalui pelaksanaan yadnya ini, Ida Bhatara Sakti yang beristana di Pura Kehen, memberikan keselamatan dan kesejahteraan untuk semua, baik dalam menjalankan dharma agama maupun dharma negara.

Sementara itu manggala karya Sang Mangku Gede Dalem Gede Selaungan mengatakan, Karya Panca Wali Krama yang dilaksanakan hari ini, dimaksudkan untuk mendoakan alam beserta isinya agar diberikan keselamatan serta dijauhkan dari segala bentuk bencana. Dalam pelaksanaan Panca Wali Krama, jelas dia, dibuat lima sanggar tawang yang ditempatkan di lima penjuru (utara, timur, selatan, barat dan tengah). Adapun wewalungan (hewan kurban) yang dipersembahkan, disebelah timur godel (anak sapi), sebelah selatan menjangan, sebelah barat kijang, sebelah utara kebo cemeng dan ditengah kambing poleng, lengkap dengan sarad, sate wayang dan dangsil.

Disampaikan juga, Karya Panca Wali Krama hari ini dipuput oleh tiga belas sulinggih, yakni Ida Pedanda Gde Ketut Jelantik Sogata dari Geria Wanasari Karangasem, Ida Pedanda Gde Wayahan Bun dari Geria Sanur Pejeng, Ida Pedanda Gde Wayahan Darma dari Geria Wanasari Karangasem, Ida Pedanda Gde Putra Tanjung dari Geria Bukit Bangli, Ida Pedanda Gde Ketut Putra Kawan dari Geria Buda Keling Karangasem, Ida Pendanda Gde Made Tembau dari Geria Kulon Aan Klungkung, Ida Pedanda Gde Made Gianyar dari geria Budha Keling Karangasem, Ida Pedanda Gde Wayahan Tianyar dari Geria Mandara, Sindhu Karangasem, Ida Pendanda Gde Wayan Kerta Yoga dari Geria Panji Budha Keling Karangasem, Ida Pendanda Gde Putra Tembau dari Geria Gde Aan Klungkung, Ida Pedanda Gde Sidemen Tembuku dari Jeria Jaksa Bangli, Ida Pedanda Gde Budha dari Geria Alangkajeng Nongan Karangasem dan Ida Rsi Bujangga dari Geria Batu Bulan.

Ia juga mengatakan, Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh yang baru pertama kali dilaksanakan di Pura Kehen, menggambil tingkatan utamaning utama. Adapun Karya Panca Wali Krama yang dilaksanakan hari ini, diawali dengan Ida Sulinggih mepuja, dilanjutkan dengan ngadegan sanggar tawang, mecaru dan persembahyangan bersama. Saat prosesi berlangsung, juga dipentaskan tarian sakral seperti baris gede, tari topeng, rejang dewa, pendet dan rejang renteng.

Jelas dia, rangkaian Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen sudah diawali dengan prosesi melasti di segara klotok pada Sukra Pahing Shinta, (9/10), Mepepada Agung dan Mendak Dangsil pada Redite Wage Landep, (21/10), Pucak Panca Wali Krama pada Soma Kliwon Landep (22/10), Puncak Karya Pengusabaan pada Budha Pahing Landep (24/10) dan Ida Bhatara Mesineb pada pada Saniscara Pahing Ukir (3/11) mendatang. ard/rat


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER