Implementasikan Nilai-Nilai Kebangsaan, Wabub Bangli Buka LCC
- 24 September 2018
- 00:00 WITA
- Bangli
- Dibaca: 1969 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com - Untuk mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE, Jumat (21/9/2018) membuka Lomba Cerdas Cermat (LCC) Wawasan Kebangsaan yang diikuti oleh empat Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) desa, dari perwakilan empat kecamatan di Kabupaten Bangli. Acara yang digelar dilapangan Kantor Bupati Bangli, juga disaksikan oleh Dandim 1626 Bangli Letkol. Cpn. Andy Pranoto, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta, Wakil Ketua II TP PKK Kabupaten Bangli Ny. Ida Ayu Giri Putra, perwakilan Polres Bangli dan pimpinan OPD terkait.
Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta pada kesempatan itu mengatakan, berbicara kebangsaan, jika kita menyimak lagu Dari Sabang Sampai Meraoke, dalam syairnya meyebutkan, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, lebih dari ratusan bahasa dan ribuan suku bangsa. Bahkan jauh dari itu, sambung dia, jika melihat sejarah zaman Kerajaan Majahpahit, luas wilayah nusantara tidak hanya dari Sabang sampai meraoke, tetapi sampai ke Madagaskar, bahkan sampai ke Laut Cina. Hanya saja kesepakatan pada tanggal 17 Agustus 1945, bahwa inilah NKRI yang harus kita pertahankan dan bangun bersama.
Mengingat wilayah kita yang begitu luas dan kekayaan alam yang begitu melimpah ruah, maka tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa kita sangatlah besar. Baik tantangan dari dalam maupun dari luar. Untuk itu, ia berpesan, penting untuk kita semua sebagai bangsa Indonesia, untuk selalu bersatu padu serta menumbuh kembangkan rasa cinta pada tanah air, rasa bela negara, demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut dia, komitmen pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dalam menjaga kedaulatan bangsa ini tidak perlu diragukan lagi. “Penguasaan asset vital, baik freeport dan sebagainnya, menunjukkan bahwa kita ingin berkuasa di republik yang tercinta ini”serunya.
Sambung dia, ditengah kemajuan teknologi seperti sekarang, peredaran antara berita yang benar dengan berita hoax kwantitasnya di dunia maya sangatlah berimbang. Untuk itu ia meminta masyarakat untuk lebih jeli dalam membaca dan menyebarkan berita. Sebelum disebarkan harus dipastikan dulu sumber dan kebenaranya. Menurutnnya, jika kita tidak bisa menyaring hal-hal seperti ini, maka itu juga bisa menjadi pemicu terjadinya disintegrasi di negara kita. “Saya minta masyarakat lebih jeli dalam membaca dan meyebarkan berita. Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita hoax yang rentang menimbulkan perpecahan. Sebelum disebarkan, harus dipastikan dulu isi berita dan sumbernya”pintanya.
Terkait dengan pelaksanaan LCC Wawasan Kebangsaan ini, Wabup Sedana Arta berharap kader-kader PKK yang mengikuti LCC bisa menjadi duta disetiap desanya masing-masing dan bisa menyebarluaskan ke seluruh pelosok Kabupaten Bangli, agar masyarakat semakin mencintai NKRI.
Sementara itu panitia penyelenggara, Drs. I Nengah Sukarta mengatakan, peserta dari LCC Wawasan Kebangsaa ini adalah PKK terbaik dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangli, yang sebelumnya sudah mengikuti LCC ditingkat kecamatan. Sambung dia, adapun Kecamatan Bangli diwakili oleh PKK Desa Tamanbali, Kecamatan Susut diwakili oleh PKK Desa Abuan, Kecamatan Kintamani diwakili oleh PKK Desa Abang Songan dan Kecmatan Tembuku diwakili oleh PKK Desa Jehem.
Jelas dia, LCC Wawasan Kebangsaa ini dibagi menjadi empat babak, yakni babak adu yel, babak pro dan kontra, babak rebutan satu lawan satu dan babak benar salah. Setelah melalui empat babak, LCC Wawasan Kebangsaa ini, dimenangkan oleh PKK Desa Jehem Tembuku perwakilan Kecamatan Tembuku dengan total nilai 245, meyisihkan PKK Desa Abang Songan yang menjadi peringkat dua dengan nilai 216, PKK Desa Taman Bali dengan nilai 213 dan PKK Desa Abuan dengan nilai 181. ard/ari
Komentar