Puluhan Kapal Penangkap Ikan di Pelabuhan Benoa Hangus Terbakar

  • 09 Juli 2018
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2787 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Puluhan kapal penangkap ikan yang sandar di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa Kecamatan Kuta Selatan terbakar, Senin (09/07/2018), dini hari. Kerugian akibat terbakarnya puluhan kapal ini belum bisa diperkirakan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Ketut Gede Ardana menerangkan kobaran api yang cepat merembet karena posisi antara kapal satu dengan lainnya berdekatan dan pengaruh angin berhembus kencang saat itu. Api mulai terlihat sekitar pukul 02.00 Wita, dan upaya pemadaman cukup sulit. Dari kejadian ini belum bisa dipastikan kerugian materiil karena sampai dengan pukul 16.00 wita upaya pemadaman masih dilakukan. 

"Tadi saya tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 wita setelah memperoleh informasi dari ABK KN SAR Arjuna, meskipun upaya pemadaman sudah dilakukan sejak dini hari namun masih tampak kobaran besar dan asap hitam membumbung tinggi," terang Ketut Gede Ardana, Senin, (09/07/2018).

Ia mengungkapkan, sebanyak 26 personil Basarnas siaga di Pelabuhan Benoa untuk antisipasi apabila sewaktu-waktu diperlukan bantuan evakuasi. "Sesuai dengan prosedur yang ada, penanganan kebakaran dilakukan oleh petugas Damkar, jika ada korban maka tim rescue harus siap mengevakuasi, namun dalam kebakaran yang terjadi tadi tidak sampai ada korban jiwa," ungkapnya.

Upaya pemadaman api melibatkan 8 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Damkar Denpasar, 2 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten Badung, 1 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Pelindo, dan 2 unit water cannon milik Dalmas Polda Bali. Hasil koordinasi Basarnas dengan KSOP Pelabuhan Benoa diperoleh informasi bahwa telah terdata ada 43 unit kapal yang terbakar. Identitas kapal yang terdampak kebakaran diantaranya 6 unit kapal PT. Arawikatama Katulistiwa Fisikindustri (Cilacap Jaya karya, Bintang Selatan, Bina sejati, Bintang barat, Akau Jaya lima, Karya marina 807) dan 7 unit kapal Intimas (KM Hiroyosi 7, KM Permata 03, KM permata 103, KM Permata 06, KM Permata 01, KM Mutiara 28, KM Mutiara 10), sementara itu masih ada 30 kapal Bandar Nelayan yang belum bisa terdata.

"Sampai saat ini masih ada personil yang ditempatkan di lokasi meskipun api mulai padam, beberapa petugas Damkar masih bekerja, memastikan tidak ada lagi bara api," tutup Ardana. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER