WHP Akan Gelar World Hindu Wisdom Meet ke 6

  • 21 Juni 2018
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2437 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com- World Hindu Parisad (WHP) yang berdiri sejak tahun 2013 memiliki agenda rutin tahunan menyelenggarakan World Hindu Wisdom Meet (WHWM) dengan mengusung tema yang berbeda setiap tahun. Tahun 2018 ini akan segera menggelar program tahunan World Hindu Wisdom Meet (WHWM) ke-6 tahun 2018 dengan tema Hindu For Better Life (Hindu untuk Kehidupan yang Lebih Baik), yang akan digelar di Gedung Ksirarnawa pada hari Sabtu, (23/06/2018), sampai hari Minggu, (24/06/2018).

Tema tersebut dipilih sesuai dengan kondisi umum umat Hindu di dunia, di berbagai negara termasuk di Indonesia, di luar Bali dan juga umat Hindu di Bali. Sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup umat Hindu. Berkaitan dengan maksud tersebut Lembaga Keagamaan Hindu, Lembaga-lembaga Pendidikan Hindu, baik yang ada di dalam dan di luar negeri perlu duduk bersama untuk merumuskan praktik-praktik kehidupan Hindu yang dipandang tidak jelas. Dan perlu diberikan penjelasan agar umat Hindu memiliki pengetahuan yang jelas berkaitan dengan imannya demi menyongsong kehidupan yang lebih baik.

"Untuk kepentingan itu, unsur-unsur kelembagaan tersebut perlu memaparkan pandangannya pada acara World Hindu Wisdom Meet tahun 2018 ini, sehingga pemikiran pemikiran dari berbagai tokoh tersebut dapat disusun menjadi suatu pedoman untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya," ucap Presiden WHP Made Mangku Pastika di ruang pertemuan WHP, selatan Gedung Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kamis, (21/06/2018).

Ia menerangkan, Ajaran Hindu memiliki sumber sastra yang mengajarkan tentang bagaimana cara mencapai hidup yang sempurna. Semestinya, banyak umat Hindu yang mencapai hidup sempurna. Hidup bahagia adalah tujuan hidup setiap umat manusia, tetapi realitas menunjukkan bahwa masih terlalu banyak umat Hindu yang hidup di bawah garis kemiskinan, masih banyak yang bodoh, dan terlalu banyak umat Hindu yang menderita. Karena itu harus ada upaya untuk mengangkat penderitaan sesama umat manusia menuju pada kehidupan yang lebih baik. Ada banyak indikator agar dapat disebut hidup bahagia. Indikator hidup yang bahagia itu lain katanya adalah Sukerta sakala Lan Niskala, artinya, hidup bahagia secara material dan spiritual. Oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia diformulasikan dengan kalimat "Mokshartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma”, artinya mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan hidup jasmani.

"Bagaimana cara untuk mencarikan jalan keluar atau solusi agar umat Hindu bisa keluar dari kemiskinannya, kebodohannya dan penderitaannya agar bisa hidup lebih baik ? atas dasar pertanyaan itulah, maka program World Hindu Parisad (WHP) dalam acara World Hindu Wisdom Meet (WHWM) tahun 2018 mengusung tema Hindu For Better Life, dan diharapkan para tokoh Hindu dan para peserta World Hindu Wisdom Meet mampu melahirkan pemikiran pemikiran yang yang segar dan praktis, sehingga dapat menghasilkan buku Manual Hindu for Better Life," terangnya.

Tujuan khusus WHWM 2018 kali ini yakni menghimpun berbagai potensi Sumber Daya Manusia Hindu. Sehingga umat Hindu memiliki modal intelektual ketika berhadapan dengan tantangan intelektual, menginventarisir Sumber Daya Alam Hindu sebagai modal untuk melakukan perbaikan sosial, mempertebal keyakinan umat Hindu tentang kebenaran ajaran agamanya dan mampu membuktikan bahwa ajaran Hindu yang bersumber dark pustaka suci Veda. Yang berlaku universal dan dapat diterapkan sesuai dengan ajaran desa (tempat), kala (waktu) dan patra (kondisi), yang memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dialami oleh umat Hindu. Dalam WHWM 2018 ini akan menghadirkan para tokoh Hindu dari luar negeri dan dari dalam negeri sebagai upaya untuk menggali dan memberikan pemahaman yang benar terkait dengan ajaran Hindu Dharma. Yang dilandasi oleh pustaka suci Veda dan kearifan kearifan local Hindu yang dimiliki oleh umat Hindu di seluruh dunia untuk pengembangan SDM Hindu.

Adapun narasumber WHWM 2018 ini berasal dari dalam dan luar negeri antara lain Swami Paramatmananda Saraswati (India) yang membahas topic Understanding to Hindu Teaching for Better Life, Prof. Subash Chandra Das (India) dengan topic Global Hindu Networking fo Better Life, Ajay Singh (India) dengan topic International Advocacy for Hindu Case, Dr. Chandra Saragan (Malaysia) dengan topic Silambam : Revining the Ancient Hindu Martial Art (Malaysia, Silambam Hindu Martial Art), Swami Anand Krishna (Anand Ashram, Indonesia) dengan topic Tri Hita Karana : Indigenous Balinese Hindu Wisdom System for Modern Time, Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran (Indonesia) dengan topic Spiritual Tourism for Better Life,  Ngakan Putu Putra, SH, MA, (Indonesia) dengan topic Bhagawad Gita as Practical Guidence, I Gede Sudibya, Denham topic Implementation the Spirit of Hindu Economic. Dimana peserta WHWM 2018 ini juga berasal dari dalam dan luar negeri dan berbagai lembaga dan kalangan seperti PHDI Pusat dan Daerah, Dewan Persatuan Pasraman Indonesia, Perwakilan dan Kementerian Agama RI, LSM dan organisasi Hindu di Indonesia, Perguruan Tinggi Hindu di Indonesia, tokoh Masyarakat Hindu di Indonesia, peserta dari beberapa Negara, perorangan maupun organisasi serta perwakilan para mahasiswa Hindu di Indonesia.

"Organisasi World Hindu Parisad kita harapkan bermanfaat dan dimanfaatkan untuk menyebarluaskan Ajaran Dharma secara global, dan menunjukkan jalan bagi umat Hindu untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik," pungkasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan dan menyaksikan bahwa keadaan kemanusiaan di era globalisasi yang semakin kompetitif. Maka sangat penting para tokoh Hindu membangun spirit baru dalam memberikan teladan di bidang perbaikan kualitas sosial. Upaya perbaikan sosial itu harus dimulai dari perbaikan wawasan spiritual para tokoh Hindu yang memiliki modal sosial. Para pemilik modal sosial kerap menjadi publik figur yang digandrungi oleh masyarakat. Pemerintah Bali di bawah kepemimpinannya merumuskan hidup bahagia itu dalam suatu visi yang disebut Bali Mandara. Visi tersebut adalah akronim dari empat indikator kehidupan yang bahagia, yaitu MA = Maju, N = amaN, DA = Damai dan RA =sejahteRA.

"Jadi, hidup yang bahagia itu menurut visi Bali Mandara adalah hidup yang maju,  aman, damai dan sejahtera. Hasil akhir kegiatan World Hindu Wisdom Meet (WHWM) 2018 terkait dengan tema Hindu Better For Life yang terformulasikan dalam beberapa strategi pembinaan, diharapkan dapat dijadikan guideline bagi umat Hindu sehingga dapat hidup lebih baik," jelasnya.

Kegiatan WHWM 2018 akan dikemas dengan model International seminar yang dibarengi dengan berbagai acara pentas seni Drama in Sanskriti about the Ancient History of Hindu Maharsi Journey to Bali, pentas seni silat Martial Art of Silambam as the Ancien Hindu Martial Art Malaysia berkolaborasi dengan Pasraman Seruling Dewata Bali. ang/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER