Kesibukan Dan Kendala Pengerajin Padi Penjor Jelang Galungan

  • 11 Mei 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3519 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Hari Raya Galungan selalu identik dengan Penjor dengan salah satu sarana yang digunakan untuk membuat Penjor adalah padi. Desa Wangaya Gede pun merupakan salah satu Desa yang warganya banyak membuat rangkaian padi untuk hiasan penjor.

Salah satu warga di Banjar Wangaya Kelod, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan menuturkan bahwa pembuatan rangkaian padi untuk penjor sudah mulai ditekuni sejumlah warga di beberapa banjar di Desa Wangaya Gede sejak lima tahun yang lalu, sedangkan dirinya pribadi baru menekuni sekitar tiga tahun belakangan ini. Hal tersebut juga berkaitan dengan melimpahnya padi pada saat panen. “Jadi setiap panen petani menyisakan padinya untuk ditaruh di Gelebeg, inilah yang kemudian dirangkai menjadi padi penjor, tetapi kadang saya membeli juga dari petani lain untuk memenuhi pesanan,” ujar Ni Nengah Kariati, 50.

Sayangnya belakangan ini, ia sulit mendapatkan bahan baku padi lantaran musim yang tidak baik sehingga hasil panen padi beras merah petani saat ini rata-rata sudah habis. Bahkan harganya pun mahal, per kwintalnya mencapai Rp 1 juta, sedangkan pada Galungan enam bulan yang lalu per kwintal padi bisa ia dapatkan seharga Rp 700.000. “Iya agak sulit sekarang dapat padi dan mahal,” lanjutnya.

Kendatipun demikian ia tetap berusaha memenuhi pesanan meskipun keuntungan yang didapatkan tidak akan sama dengan enam bulan lalu lantaran ia tidak bisa menaikkan harga. Ia pun menjelaskan cara pembuatan rangkaian padi tersebut yakni terlebih dahulu menyiapkan bambu sepanjang 1 meter yang kemudian dipasangi padi yang masih dengan batangnya lalu diikat menggunakan tali plastik. “Ini ada dua jenis, yang isinya 12 helai padi dan yang isinya 30 helai padi. Kalau yang 12 helai bisa dapat 100 batang perhari, kalau yang isinya 30 helai bisa 50 helai perhari,” paparnya.

Dan setelah terkumpul cukup banyak, barulah akan ia serahkan kepada pengepul di Gianyar. Untuk rangkaian padi dengan 12 helai ia jual Rp 12.000 per 10 batang dan rangkaian padi dengan 30 helai ia jual Rp 22.000 per 5 batangnya. Menurutnya pembuatan rangkaian padi tersebut merupakan pekerjaan musiman yang akan dilakukan tiga bulan menjelang Hari Raya Galungan yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. ayu/rat

 

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER