Duh, Diduga Karena Suami Sakit Epilepsi, Istri Nekat Gantung Diri

  • 23 Maret 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2412 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com– Daftar kelam kasus bunuh diri di Kabupaten Bangli terus bertambah panjang. Kali ini, aksi ulah pati dengan cara gantung diri dilakukan, Ni Wayan Armini (23) asal br. Bukit Tungtung, desa Songan B, kec. Kintamani. Korban ditemukan telah meninggal dunia dengan leher terjerat selendang tergantung dahan pohon juwet. Diduga korban nekat bunuh diri, karena beban hidup akibat menanggung suaminya mengidap penyakit epilepsi yang tak kunjung sembuh. 

Sesuai informasi yang dihimpun, Jumat (23/03/2018), kronologis kejadian bermula pada hari Kamis (22/03/2018), sekitar pukul 16.30  wita, korban dengan  saksi  atas nama I Mustawan (suami korban-25 th) sempat makan  bersama di rumah. Selanjutnya selesai makan korban menuju dapur. Karena tak kunjung kembali kemudian Mustawan mencari korban disekitar rumah namun tidak ditemukan. 

Curiga terjadi sesuatu dengan istrinya, Mustawan  mencoba mencari dikebun dekat rumahnya. Betala terkejutnya saksi saat itu. Sebab, korban justru ditemukan dalam keadaan tergantung di dahan pohon juwet. Saking kagetnya, Mustawan sempat histeris dan berteriak - teriak minta tolong. Kemudian datang saksi atas nama I Gede Suka selanjutnya selang beberapa menit datang warga sekitar ke lokasi dan melaporkan kejadian tersebut pertelpon ke polsek Kintamani.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Disampaikan, setelah menerima laporan seperti itu, sekitar pukul 19.30  wita gabungan personil Polsek dan petugas medis puskesmas kintamani V Dokter Dewe gede Putra  adi Guna  tiba di TKP dan melakukan langkah -langkah penanganan. “Hasil penanganan di TKP yang meliputi kegiatan olah TKP, pemeriksaan medis,   interogasi para saksi disimpulkan korban diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung  diri,” ungkapnya. 

Motifnya, kata AKP. Sulhadi, diduga korban bunuh diri  karena depresi akibat beban hidup yang berat. “Suami korban sakit epilepsi dan sakitnya sering kambuh sehingga diduga hal tersebut membebani hidup korban karena korban harus mengurus suami dan anaknya,” jelasnya. Selain itu, dadi hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga disimpulkan korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Petugas saat itu juga mengamankan barang bukti berupa selendang  warna merah dengan panjang sekitar 3 meter yang dipergunakan korban bunuh diri. ard/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER