Berturut-Turut Kasus Bunuh Diri Di Bangli, Siswi SMP Tewas Gantung Diri

  • 10 Maret 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 34125 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Secara beruntun, kasus bunuh diri kembali terjadi di wilayah Polres Bangli. Tragisnya, kali ini aksi ulah pati dengan cara gantung diri justru dilakukan seorang siswi sebuah SMP di Kecamatan Susut, Bangli, Sabtu (10/03/2018).  Korban bernama Eka Putri Wahyuni (15), seoarang pelajar asal Br. Buungan, desa Tiga, Susut ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia tergantung di sebuah pohon manggis di kebun milik salah seoarang warga setempat. 

Sesuai informasi yang dihimpun dilapangan, sekitar pukul 15.30 wita korban ditemukan oleh saksi  I Nengah Kenak yang kebetulan melintas di kebun tempat lokasi korban bunuh diri yang berlokasi di sebelah timur pekarangan I Wayan Lega, ayah korban. Saksi yang saat itu sedang mencari kayu bakar, sekitar pukul 15.30 wita justru dikejutkan saat melihat korban sudah dalam keadaan  meninggal dunia dengan cara gantung diri di sebuah pohon manggis. 

Awalnya, saksi dari kejauhan melihat ada celana panjang yang tergantung di pohon Manggis,  dengan perasaan curiga selanjutnya saksi melihat lebih dekat dan saksi langsung terkejut melihat korban sudah tergantung dengan menggunakan selendang warna merah dan ungu. Selanjutnya saksi berteriak dan memanggil ayah korban dan warga sekitar. Atas kejadian tersebut, kasus ini kemudian  dilaporkan ke Polsek Susut guna penanganan lebih lanjut. Untuk motifnya, petugas masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus. Jasad korban setelah diturunkan, langsung dibawa ke rumah duka.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut. “Tahun ini, kasus bunuh diri di Bangli relatif sangat tinggi. Dengan kasus yang sekarang ini, memasuki bulan ketiga tahun 2018 angka bunuh diri telah mencapai 14 kasus” ungkapnya. Sementara sepanjang tahun 2017 tercatat sebanyak 18 kasus. “Untuk kasus bunuh diri di Bangli, kebanyakan motifnya akibat sakit menahun, persoalan keluarga, hutang piutang dan asmara,” jelasnya. 

Pihaknya juga mengakui dan menyayangkan, dalam tiga hari terakhir terjadi bunuh diri secara beruntun di Bangli. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kembali peran tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk senantiasa meningkatkan penyuluhan keagamaan. Sementara pihak kepolisian, juga sudah berupaya melalui Babinkamtibmas untuk turut memberikan penyuluhan ke masyarakat. “Apapun motifnya, perbuatan bunuh diri dilarang oleh semua ajaran agama. Selain itu, juga melanggar hukum positif yang berlaku,” tegasnya. Untuk itu, pihak juga berpesan kepada masyarakat luas apapun persoalan yang dihadapi hendaknya dibicarakan dengan keluarga terlebih dahulu. “Dalam hal ini, peran keluarga dan lingkungan sekitar mesti lebih peka terhadap persoalan anggota keluarga agar tidak sampai menyelesaikan suatu persoalan dengan jalan pintas,” bebernya. ard/rat


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER