WOW…Tunggakan BPJS dan JKBM ke BRSUD Tabanan 23 Milyar Lebih

  • 17 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 9945 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– Piutang atau tagihan yang belum terbayar yang dimiliki BRSUD Tabanan hingga bulan Oktober lalu diperkirakan mencapai 23 milyar lebih. Hal itu berasal dari Piutang pihak BPJS yang belum bisa dibayar kepada BRSUD Tabanan hingga Oktober diperkirakan mencapai Rp. 17.350.467.582 milyar dan piutang di JKBM yang belum dibayar sebesar Rp. 6.060.648.781 milyar. Meski punya piutang mencapai 23 milyar lebih namun hingga akhir tahun nanti Direktur BRSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila, M.Kes menjamin tidak akan mengganggu pelayanan BRSUD Tabanan. “Masarakat tidak usah kawatir, kami sudah antisipasi dan kami jamin sampai akhir tahun ini BRSUD tidak akan bangkrut, semua akan berjalan seperti biasa, bisa beli obat dan bayar gaji serta japel,” ucap dr. Susila, didampingi Nengah Juliasa, SE.MSi yang juga kepala bidang perencanaan dan keuangan.

Dijelaskan ini baru kali pertama pihak BPJS mengalami keterlambatan membayar klaim ke pihak BRSUD Tabanan. Hal ini diduga lantaran BPJS tengah mengalami kesulitan likuidasi keuangan. Sejatinya kata dia sejauh ini sudah ada progress pembyaran dari pihak BPJS namun memang sampai hari ini masih ada tunggakan. Sebelumnya tunggakan BPJS kepada BRSUD Tabanan sampai bulan Nopember mencapai Rp. 17.230.995.255 milyar, namun belum lama ini sudah ada pembayara sebesar Rp. 8.707.527.773, sehingga hingga bulan Nopember sisa piutang BPJS mencapai Rp. 8.523.467.582 milyar. “Itu sampai bulan Nopember, nah kalau kita hitung sampai bulan Oktober, meskipun belum diverifikasi tapi kita estimasi hutang BPJS ke kita masih diangka Rp. 17.350.467.582, karena memang bulan terus berjalan,” ucapnya. Pihaknya berharap pihak BPJS segera melunasi hutang tersebut sehingga tidak mengganggu keuangan BRSUD Tabanan. Selain BPJS, kata dia pihak JKBM juga memiliki tunggakan kepada BRSUD Tabanan sebesar Rp. 6.060.648.781 milyar. “Jadi total piutang kita yang belum dibayar kekita kisaran 23 milyar lebih,” ucapnya.

Lalu dari mana menutupi tunggakan tersebut,? ditanya demikian dr. Susila mengatakan beruntung masih ada Silva BRSUD Tabanan yang belum disetor ke kas daerah. Sehingga guna menjaga kelangsungan BRSUD Tabanan pihaknya terpaksa memanfaatkan silva tersebut. “Bulan-bulan ini harusnya kita setorkan silva tersebut ke kas daerah, dan kita sudah disurati, karena situasi kita juga sudah bersurat akan hal itu,” bebernya. Dengan demikian pihaknya menjamin baik pelayanan, maupun kewajiban BRSUD membayar gaji dan yang lainnya hingga akhir tahun ini tidak akan terganggu. “Saya jamin sampai akhir tahun ini tidak akan terganggu,” tegasnya. Lalu bagaimana dengan tahun depan.? ditanya demikian, dr Susila sejauh ini belum berpikir sejauh itu. “Iya mudah-mudahan akhir tahun ini piutang kita bisa dibayar, dan sudah ada komitmen akan hal itu dari BPJS, kalau sampai akhir tahun belum dibayar, ya kita tidak bisa bilang apa, silva kita pasti habis, mungkin kita akan mencari hutang,” ucapnya.

Dipihak lain direktur BPJS Tabanan, Wayan Gunawan mengatakan untuk satu pintu saja menanyaka soal ini ke Kepala Cabang Denpasar. “Soal ini semua fokus di Kc Denpasar, bapak bisa hubungi Pak Candra Kc Denpasar,” ucapnya. Sementara pihak KC Denpasar, Candra yang dihubungi via telpon tidak diangkat meskipun ada nada sambung. tim/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER