Pengungsi Gunung Agung Pulang Kampung, Satu Anak Sapi Mati Terinjak

  • 16 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2965 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Pasca turunnya status Gunung Agung dari level Awas ke level Siaga, sejumlah pengungsi di Desa Pujungan mulai kembali ke kampungnya di Karangasem dan dilepas langsung oleh KMHDI Tabanan, Peradah Tabanan, Komunitas Satu Jiwa di TMP Pancakatirta  Kamis, (16/11/2017). 

Dalam pemantauan media suaradewata.com, Kamis, (16/11/2017), sekitar pukul 14.00 wita di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta Tabanan sejumlah pengungsi mulai berangkat ke Karangasem. Kepulangan mereka dilepas oleh OKP Kepemudiaan yakni KHDI, Peradah dan komunitas Satu Jiwa Tabanan beserta belasan sapi yang diangkut diatas truk. Namun sebelum berangkat ke Karangasem, dalam perjalanan dari Desa Pujungan menuju TMP tampak satu ekor anak sapi (godel) mati. Yang diduga terjepit dan diinjak oleh sapi-sapi yang ada di dalam satu truk. Setelah mengetahui anak sapi meninggal dunia, salah satu pengungsi menangis histeris.  

Ni Nyoman Sudiasih, 43, asal Banjar Uma Desa Selat,  Kecamatan Selat Karangasem yang merupakan pemilik anak sapi yang mati tersebut tampak menangis histeris setelah mengetahui anak sapi itu meninggal dunia setiba di TMP. Dan dirinya pun mengaku pasrah setelah melihat anak sapi peliharaannya mati. 

"Godel nya (anak sapi,red) mati karena kena injak," ucap Sudiasih sambil menangis histeris, Kamis, (16/11/2017).

Pengungsi lainnya yakni Ni Nyoman Suryati, 33, asal Banjar Dinas Uma Desa Selat Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem mengatakan untuk saat ini jumlah pengungsi yang balik ke kampungnya berjumlah 13 orang dengan naik dalam satu mini bus. Sedangkan lagi satu pengungsi pulang ke kampungnya menggunakan sepeda motor. Selain itu,  ia menjelaskan sapi yang diangkut dalam satu truk berjumlah 9 sapi dan 2 anak sapi. Namun satu anak sapi sudah kedapatan mati setiba di TMP Tabanan. 

"Saya hampir 2 bulan ada di Pujungan,  sekarang kita balik ke kampung dengan gratis, setelah mendapatkan bantuan, perasaannya lega sekali dan bersyukur karena Tabanan perhatian sama pengungsi," ucap Suryati. 

Sementara, Ketua Peradah Tabanan yakni Made Argawa mengatakan pelepasan tersebut merupakan sebagai bentuk perhatian dari Peradah Tabanan. Selain Peradah Tabanan, juga ditemani oleh KMHDI Tabanan beserta Komunitas Satu Jiwa dalam pelepasan tersebut. Made Argawa juga mengaku dari Peradah Indonesia memberikan bantuan dana sebesar 2 juta rupiah yang disalurkan langsung ke Peradah Tabanan. Sehingga Peradah Tabanan memberika bantuan dana sebesar 2 juta rupiah untuk membantu memudahkan pengungsi pulang ke rumahnya. 

"Hari ini kita membantu pengungsi memudahkan mereka kembali kerumahnya, karena mereka sebelumnya keluhkan biaya trasportasi, jadi untuk biaya satu truk sebesar Rp. 1,5 juta dan satu mini bus sebesar Rp. 800 ribu, dan juga dari Perbekel Desa Pujungan juga memberikan lagi Rp. 300 ribu," ucap Arga. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER