Penemuan Sesosok Mayat Perempuan Membusuk di Kebun Warga

  • 12 Agustus 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3920 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Sesosok mayat ditemukan di kebun milik warga di Banjar Bonian, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg sekitar pukul 11.30 wita, Sabtu, (12/08/2017). Mayat berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam keadaan membusuk, belakangan diketahui identitas mayat tersebut yakni Ni Nyoman Weni, 41.

Informasi yang berhasil dihimpun, pada hari, Sabtu, (12/08/2017), sekitar pukul 11.30 wita, seorang warga yakni Ni Wayan Satri alias Mak Alus, 60 mencari kayu api di ladang milik I Nengah Lantur alias Mangku Oki. Ia mencium bau menyengat dari arah semak - semak. Setelah itu, Mak Alus mendekat dari arah pusatnya bau dan ia dikagetkan dengan sesosok mayat yang sudah membusuk. Setelah melihat mayat tersebut, Mak Alus memberitahukan kepada warga sekitar untuk melihatnya. Warga yang berdatangan kemudian mengenali sosok mayat berjenis kelamin perempuan itu. Mayat tersebut bernama Ni Nyoman Weni, 41, asal Banjar Bonian Desa Antap, Kecamatan Selemadeg yang mengalami gangguan ingatan yang menghilang kedua kalinya sejak 29 hari yang lalu.

Selain itu, hal-hal yang meyakinkan terhadap pengenalan mayat yang membusuk itu yakni Ni Nyoman Weni adalah hasil dari pengenalan saudara kandungnya atas nama I Ketut Kawinaya, 32, meyakini bahwa mayat tersebut yang membusuk adalah kakak kandungnya yang telah lama menghilang.  Hal - hal lain yang meyakinkan adalah sandal jepit yang digunakan berwarna putih tali merah lantaran pembeliannya dari pada saudaranya, tanda gelang benang putih yang ada di pergelangan tangan kanan, diketahui yang dipasang saat habis sembahyang sebelum menghilang. Dan hasil koordinasi dengan tokoh adat, jenasah korban langsung akan dikebumikan di kuburan Bonian.

Kapolsek Selemadeg Kompol I Nyoman Sukanada saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan sesosok mayat tersebut. Dari hasil pemeriksaan di TKP oleh tim medis tidak ada tanda-tanda kekerasan. Serta orang tersebut semasih hidupnya ada gangguan keterbelakangan mental, sering menghilang dan ditemukan di hutan.

"Ya, setelah di periksa tidak ada tanda tanda kekerasan, dugaan karena sakit berminggu - minggu, tidak makan dan pulang, sembunyi di semak semak karena mengalami gangguan mental," ucap Kompol Sukanada. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER